![Pesepak bola Timnas Prancis U-17 Nhoa Sangui berselebrasi bersama rekan setimnya usai berhasil mencetak gol ke gawang Timnas Senegal U-17 dalam babak adu penalti pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu (22/11/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/22/22995-piala-dunia-u-17-2023-timnas-prancis-u-17-vs-timnas-senegal-u-17-nhoa-sangui.jpg)
Lebih lanjut, Jean Luc Vannuchi mengaku sudah mengantisipasi jika pemenang pertandingan ditentukan lewat adu penalti. Ia memberikan latihan khusus sebelum pertandingan tersebut.
Alhasil, para pemain Prancis tanpa kesulitan mengeksekusi penalti. Sementara Senegal, satu eksekutornya gagal menundukkan kiper Prancis Paul Argney.
"Ya, latihan khusus ada, kami bekerja setiap hari di turnamen dan ketika Anda berada dalam situasi tersebut tekanannya sangat keras dan tidak sama dengan latihannya," jelasnya.
"Tendang saja secara mendatar, karena kipernya terlalu tinggi. Jadi saya kira dia bagus jika dalam bola atas. Jadi saya rasa dia akan sulit mengambil Bola datar dan melompat," ucapnya.
Di babak perempat final, Prancis akan menghadapi Uzbekistan. Pertandingan akan digelar di Stadion Manahan, Solo pada 25 November mendatang.
Di atas kertas, Prancis diunggulkan atas Uzbekistan. Namun, lawan tetap tidak bisa dianggap remeh. Karena faktanya, Uzbekistan berhasil mengalahkan Iran, yang tercatat sebagai salah satu tim kuat di turnamen ini.
Jean Luc Vannuchi mengaku masih buta kekuatan Uzbekistan. Namun, ia meyakini pertandingan nanti tidak akan mudah untuk Prancis.
"Saya tidak tahu, saya kira Uzbekistan adalah tim yang baru untuk kami. Saya kira mereka baru saja lolos ke perempatfinal hari ini," jelasnya.
"Tapi mereka adalah tim yang bagus, tapi kami bekerja malam ini dan besok pagi untuk mengobservasi pertandingan Uzbekistan," pungkas pelatih 53 tahun tersebut.