Pelatih Prancis U-17 menekankan pentingnya laga babak 16 Besar ini dan mengoptimalkan waktu pemulihan pemain. Meskipun beberapa pemain mengalami masalah perut, Vannuchi yakin bahwa tim secara umum siap bertanding.
"Kami memiliki waktu yang cukup empat hari untuk recovery. Kini kami mulai bekerja untuk mempersiapkan semua dengan mata untuk pertandingan ini," ujar dia.
"Saat ini, tim dalam kondisi baik. Mungkin, ya ada satu dua pemain yang sempat mengalami masalah perut. Tapi, saya pikir secara umum semua pemain siap bertanding," kata Luc Vannuchi menambahkan.
Bek Prancis U-17, Nhoa Sangui, menyoroti kapten Senegal U-17, Amara Diouf, sebagai pemain yang perlu diwaspadai. Sangui mengakui kekuatan fisik Diouf dan menganggapnya sebagai ancaman serius bagi timnya.
"Secara umum mereka adalah tim kuat, secara fisikal. Mereka punya gaya permainan yang mungkin bisa menyulitkan kami. Mereka kuat di sayap dan sangat teknikal pemainnya. Terutama sang Kapten Senegal harus kami waspadai," tukasnya.
Meskipun menyadari kekuatan Senegal, Sangui menyatakan bahwa timnya memiliki taktik yang kuat dan tetap percaya diri untuk memenangkan pertandingan. Ia menegaskan bahwa tim tidak merasa terbebani dan dapat bermain dengan bebas di laga babak knockout ini.
"Sebenarnya kami menyiapkan laga ini sama dengan laga-laga sebelumnya. Mengingat lawan yang dihadapi akan semakin kuat tiap babaknya, dan untuk menahan adanya tekanan, kami pun selalu bekerja bersama. Sejauh ini apa yang diberikan berjalan dengan baik. Jadi ini lah yang kami jalani," ucapnya.