Suara.com - Pelatih Timnas Iran U-17 Hossein Abdi menyatakan persiapan melawan Maroko dalam laga 16 besar Piala Dunia U-17 2023 tidak hanya menempa fisik tetapi juga meningkatkan mental pemain.
"Kami berlatih keras tidak hanya fisik, tetapi mental juga. Kami harus meningkatkan harapan dan semangat juang dalam setiap momen, tidak hanya saat pertandingan, tapi juga latihan. Ini tugas saya menunjukkan cara setiap situasi apa yang harus kami lakukan," ujarnya disela latihan tim di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Senin malam.
Pelatih yang memiliki lisensi Pro UEFA tersebut mengaku semua pemain Maroko berbahaya, tidak hanya satu bahkan semua tim yang menjadi peserta Piala Dunia U-17, semuanya bagus.
"Semua pemain berbahaya di level ini. Kemudian 24 tim yang datang melakoni Piala Dunia semuanya siap. Beberapa tim tidak melaju ke 16 besar, tapi mereka tetap sangat bagus di fase grup. Ini menunjukkan bahwa semua tim sudah siap," katanya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bakal Mengamuk Lawan Filipina, Shin Tae-yong Bantah Ingin Tebus Dosa Dibantai Irak
Hossein Abdi menjelaskan, dalam pertandingan Piala Dunia semua tim berebut untuk meraih kemenangan dan mendapat poin agar dapat melaju ke babak selanjutnya.
"Kami menghormati Maroko dan semua tim datang ke sini dan berjuang setiap detik. Semua pemain dalam performa yang baik menggunakan kesempatan untuk melaju ke babak berikutnya," ucap pelatih kelahiran Teheran tersebut.
Oleh karena itu, sebelum menjalani latihan terakhir para pemainnya sudah diberi hari libur untuk berlatih agar bisa mempersiapkan diri menghadapi laga 16 besar di Surabaya.
"Kami punya istirahat tiga hari setelah menyelesaikan laga terakhir. Kami tetap di sana selama satu hari libur, hari kedua perjalanan kami sangat jauh untuk datang ke Surabaya. Sekarang kami di sini menjalani latihan terakhir. Ini pemulihan, bukan hanya fisik tapi juga secara psikologis," ujar Hossein.
Selain itu, dengan persiapan yang matang, pihaknya tidak ingin kalah dari Maroko dalam pertandingan yang akan di gelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, pada 21 November mendatang.
"Secara mental kami siap, saat melawan Brasil sudah terbukti. Kami tidak mau kalah, begitu juga Maroko. Setiap hal terjadi, inilah sepak bola. Saat ini kami berharap Tuhan menakdirkan untuk kami, Karena Kami Muslim dan inilah cara pikir kami," tuturnya.
Pelatih kelahiran 21 Maret 1967 itu berharap agar timnya meraih kemenangan dan akan terus berjuang untuk mewujudkannya.
"Setiap orang ingin memenangkan pertandingan, tak hanya kami, jadi Maroko juga. Saya menghormati mereka, tapi kami berjuang dan kita akan lihat nanti," ucap Hossein.
Sementara itu, pemain Timnas Iran Esmaeil Gholizadeh menyatakan sudah siap untuk menghadapi Maroko, bahkan sudah menganalisa permainan tim yang berjuluk Singa Atlas Muda tersebut.
"Kami telah berlatih hari ini untuk persiapan pertandingan melawan Maroko. Saya juga mencoba menganalisa dan melakukan persiapan," ucapnya.