Suara.com - Timnas Indonesia dihadapkan pada ujian penting ketika bertemu dengan Filipina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tidak hanya demi kelangsungan persaingan di Grup F, tetapi juga untuk menghindari penurunan peringkat FIFA yang berpotensi merugikan.
Dalam persiapan menghadapi Filipina pada matchday kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, pertandingan ini dijadwalkan di Stadion Rizal Memorial pada Selasa (21/11/2023) mulai pukul 18.00 WIB.
Meski seharusnya menjadi tuan rumah, Indonesia memilih untuk bertukar status dengan Filipina. Keputusan ini diambil karena pada saat yang sama, Indonesia menjadi tuan rumah babak 16 Besar Piala Dunia U-17 2023.
Sebelum menghadapi Filipina, timnas mengalami kekalahan telak 1-5 dari Irak pada matchday pertama, mengakibatkan pengurangan poin di ranking FIFA.
Pada matchday pertama Grup F, Indonesia menelan kekalahan 1-5 dari Irak, menyebabkan pasukan Shin Tae-yong harus menerima pengurangan 6,37 poin di peringkat ranking FIFA mereka. Saat ini, Indonesia berada di posisi 1063,45 poin.
Jika Indonesia kembali menelan kekalahan dari Filipina, pengurangan poin diperkirakan akan lebih signifikan daripada saat dikalahkan oleh Irak.
Diperkirakan poin Indonesia akan berkurang hingga 11,94 jika mengalami kekalahan dari Filipina, membuat total poin menjadi 1051,51. Timnas Indonesia pun berisiko tergelincir ke peringkat 148, tertinggal dari Botswana yang memiliki 1055,85 poin.
Saat ini, Filipina menempati peringkat ke-138 dalam ranking FIFA, sementara Indonesia berada di peringkat ke-145.
Jika Indonesia berhasil mengalahkan Filipina, mereka akan mendapatkan tambahan poin yang signifikan, mengingat posisi lebih rendah mereka dalam ranking FIFA.
Baca Juga: Usai Dibantai Irak, Timnas Indonesia Disebut Lebih Lemah dari Vietnam oleh Sosok Ini
Dengan kemenangan atas Filipina, Indonesia berpeluang mendapatkan tambahan 13,06 poin, sehingga total poin mereka menjadi 1076,51.
Peningkatan ini akan membawa Skuad Garuda naik ke peringkat 143 dalam ranking FIFA, menggusur posisi Suriname dan Ethiopia. Perlu dicatat bahwa simulasi ini tidak memperhitungkan hasil yang diperoleh oleh kedua negara tersebut.