Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti mengakui bahwa adaptasi Amar Brkic masih menjadi kendala. Oleh sebab itu, pemain berdarah Jerman itu cuma kuat tampil 20 menit.
Ini karena adaptasi cuaca di Indonesia yang belum berjalan dengan baik. Maklum, sang pemain sudah lama sekali tinggal di Eropa di mana cuaca lebih sejuk ketimbang di Tanah Air.
Oleh karena itu Bima Sakti belum berani menurunkan Amar sebagai starter di dua laga sebelumnya melawan Ekuador dan Panama. Sebab, sang pemain mengeluh kepanasan.
"Kondisinya ya memang kita harus memaklumi dia datang dari Eropa, beda dengan pemain yang lain, yang tidak terbiasa," kata Bima Sakti dalam keterangannya.
"Amar juga udah lama tidak tinggal di Indonesia, jadi saya pikir dia memang harus begitu adaptasi. Kita bisa lihat sama-sama kemarin, ya 10-20 menit dia paling tahan, setelah itu sudah, cerita sama saya bahwasannya memang panas," sambungnya.
Terdekat, Timnas Indonesia U-17 akan melakoni partai hidup mati melawan Maroko dalam matchday pamungkas Grup A Piala Dunia U-17 2023, Kamis (16/7/2023). Lantas, apakah Amar bakal turun sebagai starter?
Bima Sakti tidak bisa menjaminnya. Mantan pemain tim nasional Indonesia itu masih melihat situasi dan kondisi ke depannya.
"Kita lihat latihan terakhir nanti dan semoga aja dia bisa (jadi starter)," pungkas Bima Sakti.