Agungkan Lokal Pride, Fakhri Husaini Ternyata Pernah Kabur dari TC Timnas Indonesia

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Rabu, 15 November 2023 | 17:30 WIB
Agungkan Lokal Pride, Fakhri Husaini Ternyata Pernah Kabur dari TC Timnas Indonesia
Direktur akademi Deltras Sidoarjo Fakhri Husaini (kiri) didampingi Local Organizing Comittee (LOC) Miftakhul Fahamsyah (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan dalam Konfrensi Persi Dampak Piala Dunia U-17 terhadap pembinaan sepak bola di pusat Informasi Piala Dunia U-17 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/11/2023). Fakhri Husaini mengatakan Piala Dunia U-17 menjadi momentum bagi seluruh stake holder persepakbolaan nasional agar memperbaiki fasilitas, regulasi maupun kompetisi liga untuk meningkatkan kualitas pembinaan sepak bola nasional. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok pelatih Fakhri Husaini tengah dihujat netizen. Gara-garanya ia seolah masih membeda-bedakan antara pemain keturunan dan lokal.

Mulanya, Fakhri Husaini merasa tak senang jika banyak suporter Indonesia memberikan pujian berlebih pada pemain keturunan yang dinaturalisasi. Pasalnya, Direktur Teknik Deltras FC menilai bakal menyakiti perasaan para pemain lokal.

Hal itu disampaikan Fakhri ketika hadir sebagai narasumber dalam konferensi pers yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Local Organizer Officer (LOC) Piala Dunia U-17 2023 di media center Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa (14/11/2023).

"Tidak perlu berlebihan memberikan pujian kepada pemain-pemain naturalisasi. Sebab, tanpa disadari, pujian yang berlebihan ini bisa menyakiti pemain lokal," kata Fakhri Husaini.

Menurut Fakhri, kehadiran para pemain naturalisasi tidak boleh membuat fans lupa akan pemain lokal yang sama-sama berperan penting dalam memberikan hasil terbaik untuk Timnas Indonesia.

"Ini sepak bola, ada 11 pemain. Perlu hati-hati. Siapa yang memulai menimbulkan perpecahan ini, saya tidak tahu," kata Fakhri Husaini.

"Namun, ketika pujian berlebihan kepada pemain naturalisasi, seolah-olah keberhasilan tim karena mereka,'' tukasnya.

PSSI di era kepelatihan Shin Tae-yong memang keranjingan merekrut pemain naturalisasi. Tak hanya di timnas senior, tetapi kebiasaan ini juga mulai nampak di level kelompok umur termasuk di Timnas Indonesia U-17.

Pernyataan tersebut kemudian jadi perbincangan di media sosial, salah satunya di akun Instagram @timnasgoal. Akun tersebut dengan tegas menyatakan tak ada perbedaan antara pemain naturalisasi dengan lokal.

''Pertama, kami sebagai suporter tidak pernah membeda-bedakan pemain naturalisasi dan pemain Lokal, ketika sudah berstatus WNI, Status dan Hak mereka sama untuk membela timnas. Main bagus kami puji, kurang pun akan kami kritik,'' tegas akun tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI