Suara.com - Sosok pelatih Fakhri Husaini tengah dihujat netizen. Gara-garanya ia seolah masih membeda-bedakan antara pemain keturunan dan lokal.
Mulanya, Fakhri Husaini merasa tak senang jika banyak suporter Indonesia memberikan pujian berlebih pada pemain keturunan yang dinaturalisasi. Pasalnya, Direktur Teknik Deltras FC menilai bakal menyakiti perasaan para pemain lokal.
Hal itu disampaikan Fakhri ketika hadir sebagai narasumber dalam konferensi pers yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Local Organizer Officer (LOC) Piala Dunia U-17 2023 di media center Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa (14/11/2023).
"Tidak perlu berlebihan memberikan pujian kepada pemain-pemain naturalisasi. Sebab, tanpa disadari, pujian yang berlebihan ini bisa menyakiti pemain lokal," kata Fakhri Husaini.
Menurut Fakhri, kehadiran para pemain naturalisasi tidak boleh membuat fans lupa akan pemain lokal yang sama-sama berperan penting dalam memberikan hasil terbaik untuk Timnas Indonesia.
"Ini sepak bola, ada 11 pemain. Perlu hati-hati. Siapa yang memulai menimbulkan perpecahan ini, saya tidak tahu," kata Fakhri Husaini.
"Namun, ketika pujian berlebihan kepada pemain naturalisasi, seolah-olah keberhasilan tim karena mereka,'' tukasnya.
PSSI di era kepelatihan Shin Tae-yong memang keranjingan merekrut pemain naturalisasi. Tak hanya di timnas senior, tetapi kebiasaan ini juga mulai nampak di level kelompok umur termasuk di Timnas Indonesia U-17.
Pernyataan tersebut kemudian jadi perbincangan di media sosial, salah satunya di akun Instagram @timnasgoal. Akun tersebut dengan tegas menyatakan tak ada perbedaan antara pemain naturalisasi dengan lokal.
''Pertama, kami sebagai suporter tidak pernah membeda-bedakan pemain naturalisasi dan pemain Lokal, ketika sudah berstatus WNI, Status dan Hak mereka sama untuk membela timnas. Main bagus kami puji, kurang pun akan kami kritik,'' tegas akun tersebut.
Seolah tak terima dengan pernyataan tersebut, netizen pun membongkar aib Fakhri Husaini. Ternyata, pelatih 57 tahun itu pernah kabur saat mengikuti TC Timnas Indonesia untuk SEA Games 1991 di era kepelatihan Anthony Polosin.
''Walah ga ngaca beliau ini pas dilatih almarhum Anthony Polosin pas training camp SEA Games 1991 aja beliau milih kabur karena ga kuat wkwk,'' kata netizen.
''Coach Fakhri dulu kabur dari TC karena alasan keluarga ya walaupun latihan fisik yang berat juga jadi alasan beliau kabur dari TC,'' lanjutnya.
Terlepas dari itu, kehadiran pemain naturalisasi berhasil mengangkat prestasi Timnas Indonesia. Kini permainan skuat Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong terbukti jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.
Strategi naturalisasi pemain juga tak asal saat ini. Melainkan harus punya darah Indonesia dan mempunyai kualitas bagus sehingga bisa memberikan efek positif.