Kebiasaan Pelatih Irak yang Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk Raih Kemenangan

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 15 November 2023 | 09:05 WIB
Kebiasaan Pelatih Irak yang Bisa Dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk Raih Kemenangan
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong ketika memimpin latihan perdana timnya di lapangan latihan kompleks sekitar Stadion Internasional Basra, Irak, Minggu (12/11/2023). (ANTARA/Ho/PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas mendapat kritik dari mantan bintang tim nasional mereka, Bassam Raouf karena dianggap bermain terlalu pragmatis dan lebih mengutamakan solidnya pertahanan.

Pendekatan taktik pelatih asal Spanyol itu bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong untuk mengembangkan permainan dan mencari celah demi meraih kemenangan.

Menurut Bassam Raouf, Timnas Irak tidak bisa terus-terusan bermain dengan filosofi seperti itu terlebih saat menghadapi Timnas Indonesia dan Vietnam pada 16 dan 21 November mendatang.

Irak, yang di atas kertas lebih baik dari dua wakil Asia Tenggara itu, disebut harus mengubah pendekatan taktik di mana Jesus Casas harus berani menginstruksikan tim bermain lebih menyerang.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Belum Terkalahkan di Dua Laga, Fakhri Husaini Puji Tim Besutan Bima Sakti

"Kekuatan timnas Irak terletak pada keberhasilan kerja individual lini pertahanan untuk melemahkan lawan manapun, dan melalui komunikasi dalam mengontrol bola dan mempertahankan sentuhan positif untuk mencapainya dengan upaya teraman," kata Bassam Raouf dikutip dari Winwin, Rabu (15/11/2023).

Pelatih Irak, Jesus Casas (Youtube/AFC Asian Cup)
Pelatih Irak, Jesus Casas (Youtube/AFC Asian Cup)

"Dan ini adalah rencana yang ingin diterapkan oleh pelatih Jesus Casas bersama tim nasional Irak, dengan mengandalkan kerja individu terlebih dahulu dibanding kerja tim."

Raouf menilai, pendekatan taktik Jesus Casas yang cenderung bertahan bakal menyia-nyiakan potensi beberapa pemain yang dianggap punya kemampuan untuk meningkatkan lini serang tim.

"Casas berusaha untuk tidak kalah dalam pertandingan, tapi dia juga tidak menang," kata Raouf.

“Dia berusaha [membawa tim] mencetak gol. Tetapi dia berhati-hati dalam menambah jumlah pemain di lini depan.”

Baca Juga: Masuk Radar Pemandu Bakat, Ini Kelebihan Arkhan Kaka Versi Football Talent

"Pelatih tidak akan mengambil risiko mengandalkan pemain terampil yang tidak pandai bertahan, seperti Andre Al-Sanati, Ahmed Farhan, dan Muhammad Qasim."

Pernyataan Raouf sejalan dengan pendekatan taktik yang digunakan Casas setidaknya dalam enam pertandingan terakhir di mana Irak lebih sering bermain dengan formasi tiga bek tengah yang bisa bertransformasi menjadi lima bek.

Saat kalah 0-2 dari Rusia dalam laga uji coba, Jesus Casas menurunkan starting XI Irak dengan formasi dasar 3-4-1-2 di mana lini belakang dipercayakan kepada Ali Adnan, Mustafa Nadhim dan Ali Atyah.

Bahkan ketika menghadapi Thailand yang notabene lawan lebih lemah dari mereka, Irak juga turun dengan formasi 3-4-1-2. Lewat pendekatan itu, mereka susah payah mengalahkan lawannya lewat adu penalti setelah bermain imbang 2-2.

Berkaca dari hasil yang didapatkan Thailand, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia bisa ikut memanfaatkan kebiasaan pelatih Jesus Casas yang cenderung tidak berani menginstruksikan Irak bermain lebih menyerang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI