Suara.com - Pelatih Kaledonia Baru U-17, Leonardo Lopez buka suara usai timnya kebobolan 19 gol dalam dua pertandingan di Piala Dunia U-17 2023. Dia mengakui para pemain tak terbiasa tampil bertahan.
Kaledonia Baru hancur lebur di tangan Brasil dalam matchday kedua Grup C. Mereka takluk 0-9 dalam pertandingan di Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (14/11/2023).
Hasil itu menambah derita wakil Oseania tersebut yang pada matchday perdana Grup C dibantai Inggris U-17 dengan 10 gol tanpa balas pada 11 November lalu.
Lopez mengakui jumlah kebobolan timnya terlalu banyak untuk sepak bola modern. Dia pun memandang Piala Dunia U-17 2023 sebagai wadah agar sepak bola negaranya bisa terus mengevaluasi diri dan berkembang.
"Ini adalah awal yang baru untuk sepak bola Kaledonia Baru meski hasil ini memang sulit bagi kami," kata Lopez.
"Di satu sisi, kami merasa bangga bisa berada di sini dan berhadapan dengan pemain-pemain hebat. Saya bangga kepada pemain dan staff serta akan belajar agar lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya."
Lebih jauh, Lopez menjelaskan bahwa para pemainnya harus belajar untuk bermain bertahan mengingat lwan-lawan mereka di Piala Dunia U-17 2023 berbeda dengan ketika mereka jadi runner-up di OFC U-17 Championship 2023 lalu.
"Kami harus membuat mereka tetap bertahan. Kami tidak boleh terus bermain menyerang dan menyerang seperti di turnamen sebelumnya di Selandia Baru. Di Piala Dunia ini, kami berusaha untuk mengerti cara bertahan," kata Lopez.
Meski sudah hancur lebur di dua matchday perdana, Kaledonia Baru harus berjuang memainkan laga terakhir Grup C menghadapi Iran di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jumat (17/11/2023.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia U-17 2023: Senegal Libas Polandia 4-1, Idrissa Gueye Cetak Hat-trick