Infografis
Suara.com - Piala Dunia U-17 2023 Indonesia akan dipantau langsung oleh tim analis yang bukan kaleng-kaleng. FIFA telah menunjuk Arsene Wenger sebagai ketua dari tim yang bertugas memantau seluruh pertandingan di ajang tersebut.
Dilansir dari laman resminya, Kamis (9/11/2023), FIFA telah mengumumkan tim analis Technical Study Group (TSG) untuk Piala Dunia U-17 2023 yang akan bergulir dari 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Arsene Wenger yang terkenal saat melatih Arsenal, ditunjuk sebagai Project Leads tim analis FIFA di Piala Dunia U-17 2023.
Bukan tanpa alasan juru taktik legendaris asal Prancis itu ditunjuk FIFA mengingat dirinya kini juga menjabat sebagai Chief of Global Football Development federasi sepak bola dunia itu.
Baca Juga: Viral Amar Brkic Ikut Salat Berjamaah, Netizen: Ganteng Banget!
Selain Arsene Wenger, FIFA juga menunjuk Steven Martens dan Tom Gardner sebagai Project Leads tim analis ajang yang akan berlangsung di empat kota yakni Jakarta, Bandung, Surakarta dan Surabaya itu.
Di bawah mereka, terdapat PascalZuberbuhler, Gemma Grainger, Julio González dan Pape Thiaw sebagai Technical Experts.
Sementara dari divisi Football Performance Insights, FIFA memilih Harry Lowe, Elliott Stonell, Jeremy Chor, Harvey Rutherford dan Emma Thomas.
Sedangkan divisi Football Content diserahkan kepada Arne Barez dan Lisa Fallon.
TSG yang dipimpin Arsene Wenger ini memiliki tanggung jawab mengidentifikasi dan menganalisis teknis, taktis, dan fisik para pemain, menominasikan Player of the Match (MOTM) untuk setiap laga, dan menentukan pemenang Bola Emas dan Sepatu Emas di akhir turnamen.
Baca Juga: Fabio Oliveira Nantikan Duel Brasil vs Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023
Piala Dunia U-17 2023 menandai pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan ajang akbar milik FIFA itu setelah pada Maret batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.
Sebanyak 52 pertandingan akan berlangsung di Piala Dunia U-17 2023 yang tersebar di Jakarta International Stadium (JIS), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Manahan (Solo).
