Suara.com - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll telah mengantongi rencana agar penguasaan bola atau ball possession timnya tidak jadi bumerang ketika menjamu Persikabo 1973, Kamis (9/11/2023).
Sejak ditangani Thomas Doll, Persija menjelma sebagai tim yang mengandalkan penguasaan bola di setiap pertandingannya.
Setelah cukup berhasil musim lalu di mana Macan Kemayoran jadi runner-up Liga 1, strategi dan filosofi permainan juru taktik asal Jerman itu kurang manjur musim ini.
Dalam lima pertandingan terakhirnya, Witan Sulaeman dan kawan-kawan selalu unggul dalam penuasaan bola, tetapi cuma mampu mencatatkan satu kemenangan yakni kontra PSM Makassar pada 3 November lalu.
Sisanya, Persija dua kali ditahan imbang dan dua kali pula menderita kekalahan kendati tampil dominan di atas lapangan.

Salah satu kekalahan paling menyakitkan bagi Persija dalam periode itu adalah saat dihajar tamunya, RANS Nusantara FC dengan skor 1-2.
Dalam laga tersebut, Persija unggul penguasaan bola hingga 69 persen, tetapi kerepotan dengan tertinggal dua gol lebih dulu sebelum Muhammad Ferarri memperkecil ketertinggalan pada babak kedua.
Doll memahami hasil kurang baik yang didapatkan Persija musim ini tak lepas dari kecerdikan lawan memanfaatkan kesalahan mereka ketika menguasai bola.

Eks pelatih Borussia Dortmund itu pun menekankan bahwa Firza Andika dan kawan-kawan harus meminimalisir kesalahan agar penguasaan bola tim tidak sia-sia dan menjadi bumerang.
Baca Juga: Semakin Dekat ke Persija, Arema FC Resmi Berpisah dengan Gustavo Almeida
“Yang pasti pemain saya harus bermain dengan seimbang antara menyerang dan bertahan," kata Thomas Doll dikutip dari laman resmi Persija Jakarta, Kamis (9/11/2023).