Suara.com - Pelatih Kanada U-17 Andrew Olivieri bertekad untuk mengubah nasib tim di Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Indonesia. Targetnya tidak muluk, hanya memetik kemenangan.
Dilansir dari laman resmi FIFA, Kanada sudah tujuh kali tampil di ajang Piala Dunia U-17. Dari 21 pertandingan yang mereka lalui di ajang tersebut, belum satupun kemenangan berhasil diraih.
“Itu jelas bagi para pemain, mereka sangat menyadari hal itu. Mereka tahu bahwa meletakkan jersey di tempat yang lebih baik adalah hal yang sering kami bicarakan," kata Olivieri.
“Mereka tahu bahwa ini berarti melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan Kanada sebelumnya di level U-17," sambungnya.
"Mereka belum memenangkan satu pertandingan pun, mereka belum tersingkir dari babak penyisihan grup dan itu semua adalah hal-hal yang ingin dicapai oleh anak-anak ini dan menjadi yang pertama melakukannya untuk Kanada.”
Di Piala Dunia U-17 2023, Kanada tergabung di Grup B bersama Spanyol, Mali dan Uzbekistan. Di laga perdananya, tim besutan Olivieri akan menghadapi Spanyol pada 10 November di Stadion Manahan, Solo.
Menghadapi Spanyol, Olivieri mengaku sangat mewaspadai Marc Giu, pemain muda didikan Barcelona.
“Saya terus mengatakan [untuk para pemain] untuk mengendalikan perhatian mereka dan fokus pada hal yang benar dan itu berlaku di lapangan. Saya memikirkan penyerang tengah Spanyol, Marc Guiu. Anda berdiri di hadapannya tetapi seluruh gagasan yang ada di benak Anda adalah sebuah gangguan,” kata Olivieri.
“Yang perlu Anda fokuskan hanyalah apa yang Anda lakukan di lapangan melawan penyerang tengah itu. Bukan siapa dia, bukan di mana dia berada, bukan di mana dia bermain. Anda dapat menerapkannya pada lawan mana pun yang akan kami hadapi, ini hanya tentang tetap pada tugas dan mengendalikan fokus pada hal yang benar.”
Setelah menghadapi Spanyol, Kanada akan menghadapi Uzbekistan di laga kedua pada 13 November. Tiga hari kemudian, mereka akan menghadapi Mali di laga pamungkas.