Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, korban tersambar petir diperkirakan pukul 14.20 WIB.
"Saat itu hujan deras disertai angin kencang dan petir," ujar Ardhian.
Saat laga berlangsung, tiba-tiba turun hujan dengan intensitas lebat disertai angin dan petir, namun pertandingan tetap berlanjut.
Naas, tubuh Tegar Dwi Prasetya tersambar petir di tengah lapangan. Diduga tidak ada ambulans dan petugas medis, Tegar telat mendapatkan penanganan darurat.
Bahkan Tegar dibawa dengan mobil pribadi ke rumah sakit. Panitia pertandingan ditengarai tidak mempersiapkan dengan baik fasilitas keamanan dan medis.
Demikian profil Tegar Dwi Prasetya, pemain muda yang meninggal dunia akibat tersambar petir di tengah lapangan.