Suara.com - Malut United meraih kemenangan 3-0 atas PSKC Cimahi di laga lanjutan Liga 2 Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, Minggu (5/11/2023), sekaligus mencatatkan kemenangan pertama tanpa kebobolan gol.
"Meskipun menang, masih banyak yang harus kami benahi. Tim ini masih terus berproses untuk lebih baik. Kemenangan ini kami persembahkan untuk pendukung Malut United di mana pun berada," kata pelatih Malut United FC Imran Nahumarury dihubungi dari Ternate, Minggu seperti dimuat Antara.
Imran menyatakan mengapresiasi kerja keras seluruh pemain dan staf tim untuk memberikan yang terbaik bagi Malut United. "Sekali lagi, ini bukan soal kemenangan 3-0. Ke depan, kami harus bermain lebih baik lagi," katanya.
Kemenangan tersebut diraih Malut United setelah memainkan dua pemain asing yang baru datang, yaitu striker Jose Wilkson Teixera Rocha asal Brazil dan bek Jeong Ho-min dari Korea Selatan, serta amunisi baru Wawan Febrianto dan Alwi Slamat.
Pada laga tersebut Laskar Kie Raha mengawali pertandingan dengan tempo lambat. Namun, dua gol dalam waktu dua menit lewat Wilkson (26') dan Wawan (28') membuat tempo permainan semakin meningkat.
"Kami akui, kami kecolongan gol pertama Malut United. Para pemain kehilangan fokus," ucap pelatih PSKC Cimahi Khamid Mulyono saat jumpa pers usai pertandingan.
Sebagai pelatih, Khamid mengaku bertanggung jawab atas kekalahan 0-3 di laga pembuka paruh kedua Liga 2 musim 2023/2024.
"Permasalahan tim ini adalah pengambilan keputusan. Timing kapan bola harus dioper kapan harus ditembakkan ke gawang lawan," ucapnya.
Di babak pertama, Malut United hanya melepaskan tiga tembakan dengan dua di antaranya tepat sasaran dan menjadi gol, sedangkan PSKC hanya melepaskan satu tembakan dan mencapai sasaran.
Baca Juga: Mengenai 3 Calon Lawan Timnas Indonesia di Grup A Piala Dunia U-17 2023, Ekuador Lawan Pertama
Sedangkan di babak kedua, giliran PSKC tampil menyerang dengan sekitar 14 peluang yang enam di antaranya mencapai target. Penyelamatan yang dilakukan kiper Malut United Aldhila Ray Redondo ikut menjadi faktor kegagalan PSKC memperkecil ketinggalan.