Suara.com - Mantan Presiden Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, harus menghadapi hukuman tiga tahun akibat terbukti bersalah dalam sebuah kasus pelecehan seksual yang melibatkan kapten Timnas Wanita Spanyol, Jenni Hermoso. Rubiales dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan memaksa mencium bibir Hermoso.
Tindakan yang memicu kontroversi ini terjadi setelah Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia Wanita 2019 yang digelar di Sydney, Australia pada bulan Agustus tahun itu.
Sebagai ekspresi kegembiraannya, Rubiales mencoba mencium Jenni Hermoso tanpa mendapatkan persetujuan dari sang kapten Timnas Wanita Spanyol.
Akibatnya, Luis Rubiales dihukum larangan terlibat dalam aktivitas sepakbola selama tiga tahun. Awalnya, FIFA hanya memberikan hukuman 90 hari, tetapi kemudian memutuskan untuk memperpanjang sanksi ini.
Baca Juga: Barcelona Kalah karena Wasit Curang? Xavi Cerita Obrolan di Ruang Ganti Pemain
Keputusan ini berdampak pada aktivitas Rubiales dalam sepakbola, baik di tingkat nasional maupun internasional. Komite Disiplin FIFA menyatakan bahwa Rubiales telah melanggar Pasal 13 Kode Disiplin FIFA.
"Komite Disiplin FIFA telah menghukum Luis Rubiales, mantan Presiden Asosiasi Sepakbola Spanyol (RFEF), dengan larangan terlibat dalam semua aktivitas yang berhubungan dengan sepakbola di tingkat nasional dan internasional selama tiga tahun, setelah ditemukan bahwa dia melanggar Pasal 13 Kode Disiplin FIFA," begitu tulis FIFA dikutip dari laman DailyMail.
Sebelumnya, Rubiales telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden RFEF pada bulan September. Kabarnya, keputusan tersebut diambil setelah desakan dari putrinya.
Rubiales sendiri telah membantah niat buruk dalam tindakannya terhadap Hermoso.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan ekspresi spontan kebahagiaan atas keberhasilan Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia Wanita 2019.
Kejadian tersebut terjadi saat penyerahan trofi, meskipun Hermoso merasa bahwa tindakan tersebut melampaui batas dan mengritiknya secara terbuka.