Suara.com - Persija Jakarta menghadapi masa sulit di kompetisi BRI Liga 1 2023-2024. Sang arsitek tim, Thomas Doll, tidak ingin menjadikan dirinya sebagai kambing hitam atas penampilan kurang mengesankan Macan Kemayoran dalam musim ini.
Takdir kurang bersahabat bagi Persija, yang kini mencatat lima pertandingan berturut-turut tanpa mencicipi kemenangan.
Pasukan ibu kota harus menyerah 1-2 di tangan PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 2023-2024 di Stadion Jatidiri, Semarang, pada malam Minggu (29/10/2023).
Gol-gol tuan rumah dicetak oleh Lucao (16') dan Carlos Fortes (26'), sementara Persija hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui gol Ryo Matsumura (32').
Baca Juga: Pemain Asing dan Lokal Baru Bakal Direkrut Persebaya Surabaya, Siapa?
Selain catatan tanpa kemenangan selama lima pertandingan terakhir, Persija juga hanya berhasil meraih satu kemenangan dalam sepuluh pertandingan terakhirnya.
Tiga poin menjadi barang langka bagi tim yang dijuluki Macan Kemayoran ini.
Usai pertandingan, Doll menjelaskan bahwa hasil negatif yang terus menimpa timnya tidak sepenuhnya merupakan tanggung jawabnya.
Menurutnya, banyak pihak yang juga harus bertanggung jawab atas hasil buruk yang dialami oleh Riko Simanjuntak dan rekan-rekannya.
"Saya merasa lelah membahas ini, semua orang mengetahui situasi ini. Kami kekurangan beberapa pemain di lini depan, bukan hanya dalam sisa musim ini, tetapi juga dalam 17 pertandingan terakhir," ungkap Doll dalam konferensi pers pasca-pertandingan pada Minggu (29/10/2023).
Dengan halus, Doll juga menyentuh tentang keputusan manajemen klub yang tidak memenuhi kuota pemain asing selama bursa transfer pramusim.
Baca Juga: Prediksi Bali United vs Persita Tangerang di BRI Liga 1: Preview, Skor dan Link Live Streaming
Arsitek asal Jerman ini mengakui bahwa ia harus bekerja keras dengan skuad yang ada.
Doll juga menyoroti kritik yang terus mengarah kepada penyerang asingnya, Marko Simic.
Menurutnya, permasalahan di lini depan bukan hanya menjadi beban Simic semata, melainkan merupakan masalah yang harus dihadapi bersama oleh Persija.