Suara.com - Penyakit paru-paru yang diderita pemain keturunan Jay Idzes tidak membuat proses naturalisasinya dihentikan. Ketua Umum PSSI Erick Thohir perjalanan menuju WNI sang pemain tetap berlanjut.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Jay Idzes menderita sakit trombosis vena dengan emboli mikro paru-paru. Kabar itu disampaikan langsung klubnya Venezia dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Bahkan, Jay Idzes sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Meski sudah dinyatakan pulih, namun ia belum bisa beraktivitas normal sebagai pesepakbola karena harus menjalani pemulihan.
Erick Thohir mengindikasikan bahwa Jay Idzes bakal segera pulih. Apalagi, ia menganggap bahwa sang pemain bukan kaleng-kaleng.
Baca Juga: Pelatih Irak Dapat Peringatan Jelang Lawan Timnas Indonesia, Kelemahan Terekspos
"Itu kan yang namanya pemain ada up and down. Tapi kalau kami liat bisa main di Serie B Italia, Venezia, itu bukan kaleng kaleng," kata Erick Thohir saat ditemui awak media di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (26/10/2023).
Erick Thohir melanjutkan bahwa terus mengupayakan naturalisasi Jay Idzes bisa segera rampung. Termasuk untuk pemain Swansea City Nathan A-Tjoen.
Keduanya dipersiapkan untuk memperkuat Timnas Indonesia di level senior. Ada beberapa kejuaraan yang sedang diikuti yakni Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023.
"Untuk Jay Idzes dan Nathan A-Tjoen, sedang usahakan untuk bisa bermain pada Maret (Kualifikasi Piala Dunia 2023) tahun depan," tutur Erick Thohir.
"Kalau bisa November ini, lebih bagus. Yang pasti kami memang harus mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia di Grup F bersama Filipina, Irak, Vietnam. Kami punya potensi. Memang nanti November away dulu di Irak dan Filipina, tapi itu bukan alasan."
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Irak Diprediksi Tampil Menyerang
"Kami mempersiapkan tim dengan maksimal dan sama, kita akan fokus bersama kemenpora sesuai dengan arahan Presiden untuk persiapkan tim senior di Qatar, Piala Asia yang sudah 17 tahun tidak pernah masuk, ini pertama kali," pungkas mantan Presiden Inter Milan tersebut.