Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta, kini menjelma jadi ancaman konstan bagi lawan-lawan tim Garuda. Dia telah mencatat empat gol dalam enam penampilan bersama skuad Timnas Indonesia senior.
Di Timnas Indonesia U-23, Ramdhan Sananta juga mencetak tiga gol dalam enam pertandingan. Di level klub, Sananta juga menunjukkan ketajamannya saat bermain untuk Persis Solo, dengan lima gol dalam 11 penampilan di Liga 1 musim ini.
Masih muda, usianya baru 20 tahun, karier Sananta baik di timnas maupun di Persis diharapkan akan panjang. Terlebih lagi, dia telah memperoleh kepercayaan penuh dari pelatih Shin Tae-yong di timnas senior.
Meski demikian, awal perjalanan Sananta bersama tim Garuda senior tak semulus yang dibayangkan. Dia debut di laga FIFA Matchday melawan Curacao di GBLA, Bandung, pada 24 September 2022.
Baca Juga: Demi Tetap Melanglang di Eropa, Sandy Walsh Tolak Mentah-mentah Kesempatan Main di BRI Liga 1
Saat itu Sananta turun sebagai pemain pengganti pada menit ke-71 menggantikan Dimas Drajad. Bermain untuk timnas ternyata berbeda dengan pengalamannya di PSM Makassar, klub yang masih dibelanya saat itu.
Sananta mencoba beradaptasi dengan ritme permainan tim. Dia membuka peluang pada menit ke-76, tetapi tendangannya berhasil diamankan oleh kiper Curacao.
Terjadi perdebatan antara Sananta dan Marc Klok, saat Klok melakukan serangan balik cepat.
Klok yang berposisi sebagai gelandang, membawa bola ke pertahanan lawan, tetapi Sananta justru melebar. Akibatnya, bola dicuri oleh pemain Curacao.
Klok terlihat berkomunikasi dengan Sananta, meminta agar ia bergerak ke kanan dan mencari posisi dekat gawang lawan.
Baca Juga: Layangkan Bogem Mentah ke Pemain Persib, Hugo Samir Dihukum PSSI
Sananta akhirnya kembali ke bangku cadangan pada menit ke-84 setelah bermain hanya selama 13 menit sebelum digantikan oleh Dendy Sulisyawan. Ya, sebagai cadangan yang masuk pemain pengganti, Sananta akhirnya digantikan lagi sebelum laga tuntas.
Saat itu Sananta terlihat menangis saat berjalan menuju bangku cadangan, mungkin karena merasa tidak tampil maksimal. Ia butuh penenangan dari tim medis.
Meskipun demikian, setelah debutnya, Sananta berhasil membuktikan kemampuannya dan akhirnya meraih posisi penyerang utama dalam skuad Garuda belakangan ini.
Kontributor : Imadudin Robani Adam