Suara.com - Arema FC kini harus menghadapi kenyataan pahit saat memasuki akhir putaran pertama BRI Liga 1, yakni berada di zona degradasi. Meskipun tersisa satu pertandingan melawan Madura United pada tanggal 28 Oktober 2023, mereka telah kehilangan peluang untuk mengejar Persita Tangerang yang berada satu tingkat di atas mereka. Kepastian ini datang setelah Persita meraih kemenangan pada pekan ke-16, tepatnya pada hari Minggu, tanggal 22 Oktober 2023.
Persita berhasil mengalahkan Persis Solo dengan skor 2-1, sedangkan Arema menelan kekalahan 0-3 dari PSM pada hari Jumat, tanggal 20 Oktober 2023.
Dengan hasil tersebut, Arema berada di peringkat ke-16 dan berjarak 4 poin dari Persita. Hal ini cukal mengkhawatirkan, terutama karena pelatih dan manajemen Singo Edan sebelumnya menetapkan target untuk keluar dari zona degradasi di paruh musim ini.
Fernando Valente, pelatih Arema, berharap agar timnya tetap semangat. Mereka harus menutup putaran pertama dengan kemenangan agar jarak mereka dengan Persita tidak semakin melebar.
"Pemain selalu fight di setiap pertandingan. Meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan," ujar pelatih asal Portugal tersebut.
Sebelumnya, kesempatan Arema untuk keluar dari zona degradasi pernah terbuka lebar.
Namun, mereka mengalami dua kekalahan beruntun dari Borneo FC dan PSM Makassar. Jika mereka berhasil memenangkan kedua pertandingan tersebut, posisi mereka pasti sudah melampaui Persita.
Namun, Valente selalu dihadapkan pada masalah pemain yang absen setiap pekannya, seperti yang terjadi saat melawan PSM, di mana gelandang asing mereka, Charles Raphael, tiba-tiba tidak dapat bermain karena cedera.
Walau memiliki pemain lokal berkualitas seperti Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Evan Dimas, dan M. Rafli, Valente sering kali harus menghadapi keterbatasan dalam komposisi timnya.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen BRI Liga 1 hingga Pekan ke-16: Beda Nasib Persija dan Persib
“Kami selalu bermasalah dengan line up di setiap pertandingan,” keluhnya.