“Ini adalah masa yang melekat dalam pikiran saya,” jelasnya.
“Saya menyukai keseluruhan perasaan kompetisi ini. Saya memikirkan betapa istimewanya tim ini, ikatan yang kami ciptakan, dan kebersamaan yang kami miliki.
“Kami semua adalah teman terbaik dan kualitasnya sangat tinggi. Anda dapat melihatnya dari apa yang telah dilakukan banyak dari kami, bermain untuk tim besar di panggung besar. Saya sangat menikmati bekerja dengan manajer, [sekarang bos Nottingham Forest] Steve Cooper juga. Dia memberi saya kebebasan untuk mengekspresikan diri. Ketika Anda menjadi bagian dari tim seperti itu, Anda merasa dicintai, dan memenangkan turnamen itu adalah salah satu hal penting dalam karier saya. Tentu saja."
Bagi Foden, Piala Dunia U-17 menjadi titik balik dalam kariernya. Begitu pula untuk sejumlah pemain yang ketika itu berjuang bersamanya memenangi gelar.
“Itu sangat besar, bukan hanya bagi saya, tapi bagi seluruh tim,” kata Foden.
“Kami masih sangat muda dan belum bermain di depan begitu banyak penggemar dan merasakan tekanan dalam pertandingan besar melawan tim-tim terbaik di dunia."
“Penontonnya sangat istimewa. Saya pikir di final akan ada lebih banyak fans Spanyol, tapi rasanya seluruh stadion mendukung kami! Saya bisa mendengar mereka berteriak, 'Inggris, Inggris!' dan mereka menjadi gila. Sungguh pengalaman yang luar biasa di usia yang begitu muda.
“Turnamen itu, bagi saya pribadi, jelas membantu saya untuk terus bermain untuk Man City – tampil di sana ketika Etihad penuh dan tidak merasakan tekanan dan menjadi diri saya sendiri.”
Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Lakoni Uji Coba Terakhir di Jerman Sebelum Terjun di Piala Dunia