Suara.com - Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, baru-baru ini memunculkan pernyataan kontroversial yang mencuatkan dugaan keterlibatan Karim Benzema dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi yang dicap sebagai teroris oleh otoritas Prancis. Laporan dari Marca mengungkapkan bahwa Darmanin secara terbuka menuduh bahwa Benzema memiliki hubungan yang mendalam dengan Ikhwanul Muslimin di Prancis.
Karim Benzema, pemain sepak bola muslim asal Prancis, baru-baru ini membuat gebrakan dengan gabung ke klub Al Ittihad di Arab Saudi.
Hal ini menandai akhir dari karier panjang dan suksesnya bersama Real Madrid, yang membuatnya menjadi salah satu pemain terkenal di dunia sepak bola.
Namun, apa yang membuat Benzema mendapatkan sorotan dari Menteri Darmanin adalah sikapnya yang menyatakan dukungan terhadap Palestina dalam konflik yang terus berlanjut dengan Israel. Darmanin menilai sikap tersebut sebagai indikasi keterlibatan Benzema dengan Ikhwanul Muslimin.
Baca Juga: 7 Negara Lolos Piala Eropa 2024, Ronaldo Siap Merumput di Luar Arab Saudi
"Karim Benzema memiliki hubungan yang dekat, seperti yang kita semua tahu, dengan Ikhwanul Muslimin," dalam sebuah wawancara dengan Cnews Network yang dikutip oleh Marca.
Pernyataan kontroversial ini merupakan respons atas ucapan dukungan yang dilontarkan oleh Benzema kepada warga Palestina melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam pesannya, ia mengungkapkan dukanya atas jatuhnya korban warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam konflik yang sedang berlangsung di Gaza Palestina.
Konflik antara Israel dan Hamas, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober, telah menelan banyak korban dari kedua belah pihak.
Salah satu insiden terbaru adalah serangan bom yang menimpa Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza. Baik Israel maupun Hamas secara tegas membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.
Kontroversi ini menciptakan perdebatan sengit di Prancis, dengan banyak pihak yang mendukung Benzema dan melihatnya sebagai individu yang berbicara untuk kemanusiaan.
Sementara itu, Menteri Darmanin bersikeras bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap potensi keterlibatan Benzema dengan Ikhwanul Muslimin.