Suara.com - Gelandang Timnas Indonesia, Marc Klok turut menyorotiu keputusan PSM Makassar memecat Wiljan Pluim. Dia meminta mantan klubnya itu untuk berkaca dan melakukan evaluasi atas apa yang terjadi.
Wiljan Pluim, yang sejak 2016 membela PSM Makassar dan turut membawa tim tersebut menjadi juara BRI Liga 1 musim lalu, bukan lagi bagian dari klub berjuluk Juku Eja tersebut.
Gelandang 34 tahun dianggap manajemen PSM Makassar sudah uzur dan tak lagi memberi kontribusi maksimal terlepas dari masalah internal yang tengah terjadi di dalam klub.
Pluim dipecat setelah sempat mogok bermain dalam tujuh pertandingan menyusul isu adanya konflik internal dan keterlambatan gaji dari PSM Makassar.
Dipecatnya Pluim cukup mengagetkan mengingat sang pemain sejatinya merupakan ruh dari klub tersebut. Musim lalu, Pluim bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik BRI Liga 1.
Marc Klok, yang pernah jadi rekan setim Pluim di PSM Makassar merasa sedih dengan situasi yang menimpa temannya itu.
"Sedih, akan tetapi saya juga sedih dengan situasi klub. Mengapa klub bikin dia seperti ini. Dia legenda di sana, saya pikir seharusnya situasi bisa bikin lebih bagus akhirnya," kata Marc Klok usai sesi latihan bersama Timnas Indonesia, Senin (9/10/2023).
Dia menyebut PSM Makassar selaku tim harus berkaca dan melakukan evaluasi. Dia menegaskan tak hanya pemain yang harus dituntut tampil profesional, klub juga dinilai harus menanamkan standar tersebut.
"Kami hidup di dunia profesional, kita berada di liga profesional dengan 18 klub profesional, dan seharusnya semua klub itu bisa profesional," kata Klok.
Baca Juga: Pratama Arhan, Elkan Baggot dan Rafael Struick Beri Wejangan pada Timnas Indonesia U-17
"Apakah pekerjaan klub sudah benar? Apakah sudah cukup profesional? Saya rasa mereka juga seharusnya bisa berkaca sekarang. Ini momentum untuk evaluasi ulang," tegasnya.