Suara.com - Timnas Indonesia U-24 harus menghadapi tantangan berat saat melawan Uzbekistan di babak 16 besar. Pertandingan ini disaksikan oleh para penggemar sepak bola tanah air pada Kamis (28/9) di Stadion Shangceng Sports Centre.
Sayangnya, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan 0-2 dari Uzbekistan setelah pertandingan berlangsung hingga perpanjangan waktu.
Sebelumnya, kedua tim bermain imbang tanpa gol selama 90 menit regulasi.
Setelah pertandingan berakhir, pelatih Timnas Indonesia U-24, Indra Sjafri, memberikan tanggapannya terkait pengaruh Ramadhan Sananta pada performa tim.
Ramadhan Sananta, striker berbakat yang berasal dari Persis Solo, baru saja bergabung dengan tim setelah Indonesia berhasil lolos ke babak 16 besar.
"Sepak bola itu permainan tim, jadi tidak hanya cukup Sananta. Permainan Sananta bagus, tapi sepak bola adalah permainan kolektif," jelas Indra Sjafri usi laga.
Pada babak pertama perpanjangan waktu, striker berusia 20 tahun itu hampir saja mencetak gol.
Namun, wasit menganggap bahwa Ramadhan Sananta berada dalam posisi offside sebelum mencetak gol dengan sundulan mautnya, memanfaatkan umpan tendangan bebas dari Rizky Ridho.
Kekalahan melawan Uzbekistan dalam babak 16 besar secara praktis mengakhiri harapan Indonesia untuk melangkah lebih jauh, yaitu ke babak perempat final.
Pencapaian babak 16 besar ini sudah menjadi pencapaian tertinggi Timnas Indonesia dalam hampir empat dasawarsa terakhir di kompetisi ini.
Meskipun peran Sananta dalam pertandingan ini menjadi sorotan, penting untuk diingat bahwa sepak bola adalah olahraga tim, dan kinerja tim selalu bergantung pada semua pemain yang terlibat.