Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir buka suara terkait dirinya yang dikait-kaitkan menjadi cawapres pada Pemilu 2024. Padahal, banyak yang menganggap sepak bola Indonesia belum maju di bawah kepemimpinannya.
Erick Thohir memang belakangan ini sedang ramai dikaitkan dengan sejumlah nama calon presiden untuk menjadi pasangannya.
Tidak sedikit yang menganggap kedudukannya sebagai Ketua Umum PSSI sebagai batu loncatan menuju Pemilu 2024.
Namun, Erick Thohir membantah hal tersebut. Ia meminta kepada seluruh pihak untuk jangan mencampur adukkan urusan sepak bola dengan politik.
"Jangan dicampur bola sama politik. Kita sudah sampaikan beberapa kali, tugas saya sebagai Ketum PSSI sampai 2027, kecuali teman-teman media tidak suka, Exco (Komite Eksekutif) menjatuhkan saya tidak apa-apa," kata Erick Thohir saat ditemui di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
"Tapi tugas saya (di PSSI) sampai 2027. Saya tidak suka olahraga dicampur-campur sama politik," tegas mantan Presiden Inter Milan itu.
Erick Thohir mengatakan jika ingin mencampur aduk olahraga dengan politik, maka itu sudah dilakukannya sejak lama. Ia mencontohkan seperti ketika dirinya menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2022.
"Kalau memang waktu itu saya ingin cawe-cawe di sepak bola, kenapa Persija juara saya tidak jadi Gubernur DKI Jakarta? Atau saat Asian Games kenapa saya tidak jadi Menpora? Saya di dunia olahraga ini jauh lebih lama dari saya jadi pejabat publik," ucap Erick Thohir.
"Karena saya tidak pernah menempatkan diri saya sebagai politisi. Saya bekerja sebagai public servant. Saya melayani dan bekerja untuk Pak Jokowi, pemerintahan," sambungnya.
Baca Juga: Tekad Bek Persija Jakarta Ciptakan Sejarah Bersama Timnas Indonesia U-24 di Asian Games 2022
"Tentu semua ada waktunya dan saya fokus yang di depan mata saja. Sekarang ada (Piala Dunia) U-17, ya fokus itu saja. Itu komitmen," pungkasnya.