LIB Buka Suara Soal Insiden Media Officer Madura United Dikeroyok Usai Laga Lawan PSS Sleman

Selasa, 26 September 2023 | 09:36 WIB
LIB Buka Suara Soal Insiden Media Officer Madura United Dikeroyok Usai Laga Lawan PSS Sleman
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya buka suara setelah adanya insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum suporter PSS Sleman kepada media officer Madura United. Kejadian ini berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9/2023).

Adapun momentum pengeroyokan berawal terjadi di ruang konferensi pers. Awalnya, ada sesorang yang ingin masuk ke dalam.

Media Officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman sempat meminta seorang oknum suporter menjauh dari meja preskon. Namun, permintaan itu tak diladeni hingga diputuskan konferensi pers diakhiri.

Ferdiansyah yang terlambat kembali ke ruang ganti Madura United dikeroyok setelahnya. Ada beberapa luka yang dialami olehnya setelah itu.

Baca Juga: Alasan Strategi Timnas Indonesia U-24 Tak Jalan Tanpa Ramadhan Sananta

PT LIB dalam keterangannya menyayangkan hal tersebut. Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mendukung adanya proses hukum yang dilakukan.

"PT Liga Indonesia Baru (LIB) sangat menyayangkan terjadinya insiden terhadap personel Media Officer Madura United FC pasca laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9)," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus dalam rilisnya.

"Insiden tersebut sangat mencederai nilai sportifitas dan fairplay yang selama ini menjadi pedoman kita dalam mengarungi Kompetisi BRI Liga 1 2023/24. Dan, LIB juga mengutuk keras semua tindakan yang berbau kekerasan di dalam maupun luar lapangan."

Ferry Paulus menerangkan setelah kejadian, LIB langsung melakukan investigasi dengan menghubungi pihak-pihak terkait insiden tersebut seperti kedua tim, panpel, saksi di tempat kejadian dan juga Match Commissioner.

"Terkait pelanggaran pada unsur sepak bola, tentu secara prosedural akan diproses sesuai mekanisme hukum dalam lingkup Football Family PSSI. Namun untuk tindakan kekerasan atau dugaan penganiayaan harus diproses oleh penegak hukum sehingga kami mendukung upaya hukum dari Madura United maupun klub tuan rumah," jelasnya.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Timnas Indonesia andai Tak Lagi Dilatih Shin Tae-yong?

"LIB sangat berharap kejadian ini menjadi yang terakhir kali, dan menjadi pelajaran bagi kita sebagai operator dan seluruh kontestan BRI Liga 1 2023/24 agar bisa lebih baik lagi dalam menyelenggarakan pertandingan. Kami telah siapkan langkah-langkah strategis dan taktis untuk memperkuat proteksi pengamanan dari sisi panpel pertandingan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI