Suara.com - Pemain naturalisasi Indonesia, Sandy Walsh, mengalami cedera kepala gegar otak ringan setelah membela KV Mechelen dalam pertandingan melawan OH Leuven di Liga Belgia pada Sabtu (23/9/2023).
Sandy Walsh telah diturunkan oleh pelatih KV Mechelen sejak awal pertandingan dan berperan sebagai bek kanan dalam laga tersebut. Namun, penampilannya yang agresif di awal pertandingan justru berujung pada hukuman penalti bagi timnya.
Insiden ini terjadi hanya 11 menit setelah pertandingan dimulai ketika Sandy Walsh melanggar pemain OH Leuven, Thorsteinsson, di dalam kotak penalti. Benturan keras antara kepala Thorsteinsson dan kepala Walsh menyebabkan wasit segera menghukum dengan penalti dan memberikan kartu kuning kepada Walsh.
Meskipun Thorsteinsson berusaha menjalankan eksekusi penalti dengan baik, kiper KV Mechelen berhasil mengantisipasinya dengan sukses.
Baca Juga: Debut Menggebrak Sandy Walsh di Timnas Indonesia: Nyanyian Indonesia Raya yang Menggetarkan
Walsh, yang merasa tidak enak pada bagian kepalanya setelah insiden tersebut, akhirnya ditarik keluar pada menit ke-16 pertandingan. Setelah pemeriksaan medis, diketahui bahwa Sandy Walsh mengalami gegar otak ringan. Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh media Belgia, Gazet van Antwerpen (GVA).
Dalam artikel yang mereka publikasikan, GVA menyatakan bahwa Sandy Walsh mengalami gegar otak ringan dan sedang dalam pemulihan.
"Kondisi Gegar Otak Ringan yang Dialami oleh Sandy Walsh," demikian tulis GVA.
Cedera ini tentu merupakan berita yang tidak menggembirakan bagi klubnya, KV Mechelen. Selain itu, cedera ini juga berpotensi memengaruhi keterlibatan Sandy Walsh bersama Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia akan segera menghadapi pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama melawan Brunei Darussalam. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, atau lebih dikenal sebagai Stadion Jakabaring pada tanggal 12 Oktober 2023.
Baca Juga: 'Kami Ingin Membuat Sejarah, Menjadi Legenda Hidup!', Sandy Walsh Yakin Indonesia ke Piala Dunia