Suara.com - Plot twist terjadi dalam pertandingan kedua Grup F Asian Games 2022, Kamis (21/9/2023), yakni Timnas U-24 Indonesia mengalami harus mengakui keunggulan China Taipei dengan skor 1-0.
Di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri, skuad Garuda Muda gagal memberikan respons atas gol cepat yang dicetak oleh Chin Wen Yen di awal babak kedua.
Bertanding di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, skuad Indonesia sebenarnya tampil dominan, dengan operan-operan pendek dari kaki ke kaki khas Indra Sjafri.
Berbekal strategi serangan dari sisi sayap dengan kecepatan, timnas menciptakan sejumlah peluang emas.
Namun, ironisnya, ketajaman di depan gawang menjadi kendala. Peluang-peluang tersebut gagal berbuah gol.
Tak bisa diingkari, absennya Ramadhan Sananta, yang diharapkan menjadi ujung tombak Timnas, dirasakan betul dampaknya dalam laga ini.
Titan Agung yang diturunkan oleh pelatih Indra Sjafri dalam dua pertandingan sejauh ini tampak belum mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Sananta.
Tren gol Timnas yang sebagian besar diciptakan dari skema permainan sayap menjadi bukti ketidakseimbangan tim.
Misalnya di pertandingan kontra Kirgistan, gol-gol yang diciptakan oleh Ramai Rumakiek dan Hugo Samir muncul dari serangan sayap.
Keduanya berhasil mengeksploitasi kelemahan pertahanan lawan dengan kecepatan dan strategi.
Pelatih Indra Sjafri tentunya perlu segera mencari solusi bagi lini serang timnya.
Pasalnya, di laga selanjutnya, mereka akan menghadapi Korea Utara yang dikenal sebagai tim yang tangguh.
Jika masalah di lini depan tak segera ditangani, kekalahan serupa saat kontra China Taipei bisa kembali terjadi.