Suara.com - Pep Guardiola tidak pernah puas dengan performa Manchester City. Meski menang atas Red Star Belgrade, dia menyoroti feomena tumpulnya lini serang di babak pertama.
Manchester City melakoni comeback saat menjamu Red Star Belgrade. Mereka tertinggal lebih dulu di akhir babak pertama, sebelum berbalik menang 3-1.
Dalam laga ini, The Citizens tampil sangat dominan. Di babak pertama, mereka menciptakan 22 tembakkan tetapi sayangnya tak satupun menjadi gol.
Hal itu jadi sorotan Pep Guardiola. Tanpa menyebut nama tertenu, dia menekankan bahwa fenomena itu harus jadi evaluasi para pemain berposisi menyerang.
Baca Juga: Kiper Lazio Cetak Rekor Liga Champions usai Bikin Gol Dramatis Menit Akhir, Buat Atletico Gigit Jari
“Dua pertandingan terakhir saya tidak tahu berapa banyak peluang yang kami lewatkan," kata Pep Guardiola pasca laga dikutip dari BBC, Rabu (20/9/2023).
"Kami bermain sangat bagus tetapi kami tidak mampu mencetak gol. Kami konsisten dan pada akhirnya kami memenangkan pertandingan."
Guardiola menjelaskan bahwa fenomena melepaskan 22 tembakkan tanpa mencetak gol di babak pertama kontra Red Star Belgrade harus jadi renungan para penyerang Manchester City.
"Memiliki 22 tembakan ke gawang berarti Anda bermain sangat bagus. Itu harus menjadi tanggung jawab pemain di depan untuk mencetak gol," kata Guardiola.
"Jika kami mencetak dua gol di awal pertandingan awalnya itu akan sangat berbeda," tambahnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Manchester City Tundukkan Red Star Belgrade 3-1 di Liga Champions