Suara.com - Jelang FIFA Matchday September 2023, satu pemain abroad Indonesia tak disorot meski gacor bersama klubnya dengan mencetak 10 gol dari 11 laga.
Pemain yang dimaksud adalah Amir Hamzah, berposisi sebagai striker dan saat ini bermain untuk Rimba Star di Brunei Super League.
Amir Hamzah bukan striker sembarangan, di Liga Brunei ia sudah mencetak 10 gol dari 11 penampilannya bersama Rimba Star.
Teranyar Amir sukses membawa timnya menang telak 4-0 atas Jerudong FC di pekan ke-15 kompetisi, ia sukses memborong 2 gol.
Torehan ini membawa Amir banyak diperbincangkan, tak hanya di kompetisi lokal setempat tetapi juga publik dalam negeri, Indonesia.
Pasalnya Amir tak cuma mengoleksi 10 gol dari 11 laga, tetapi juga mencatat 11 assist, bukan striker main-main.
Ia pun bertengger sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Brunei, bersaing dengan Adi Said dan Leon Sullivan Taylor.
Karier abroad Amir sudah lama, sebelum di Brunei ia sempat bermain di Timor Leste bersama Assalam FC.
Lantas mengapa performa menterengnya itu tak membuat Amir Hamzah dipanggil Shin Tae-yong memperkuat Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
Baca Juga: Persaingan Ketat di Bek Tengah, Siapa Jadi Duet Jordi Amat di Timnas Indonesia?
Shin Tae-yong lebih memercayakan posisi striker Timnas Indonesia kepada para pemain lokal, seperti Dendy Sulistyawan dan Dimas Drajad.
Bahkan pelatih asal Korea Selatan itu juga berani memanggil pemain flop Persija, Aji Kusuma ke FIFA Matchday kali melawan Turkmenistan.
Berikut profil singkat Amir Hamzah
Amir Hamzah pernah merasakan bermain di liga lokal, tepatnya Liga 3 bersama Persip Pekalongan sebelum hijrah ke Timor Leste.
Ia termasuk tulang punggung untuk skuad berjuluk Laskar Kalong itu, membawa Persip menembus 10 besar Liga 3 zona Jawa Tengah.
Sayangnya performa terbaik Amiz Hamzah tak berlanjut di dalam negeri usai kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Demi menyambung hidup, Amir memutuskan hijrah ke Timor Leste bersama Assalam FC mengikuti jejak pemain Indonesia sebelumnya.
Seperti Nouval Diaz Nugroho, Riki Nata Permana, Romzie Naga Alfikri, dan Andrew Jeremy Boediono.
Kariernya pun berlanjut ke Brunei Darussalam dan siapa sangka ia mendapat tempat yang layak menampilkan semua keterampilan yang dimiliki.
(Penulis: Eko Isdiyanto)