Pergantian pemain ini berbuah fatal karena lini serang Timnas Indonesia U-23 yang semula dominan, justru melempem di sisa waktu yang ada.
Hal ini pun berimbas pada sistem serangan Timnas Indonesia U-23 yang kerap mengandalkan umpan silang atau Crossing saat sudah tertinggal dari Malaysia.
2. Jeam Kelly Sroyer (Menggantikan Arkhan Fikri)
Saat tengah tertinggal, Shin Tae-yong berjudi dengan memasukkan Jeam Kelly Sroyer untuk menggantikan Arkhan Fikri di menit ke-72.
Pergantian ini dimaksudkan untuk menambah daya serang. Akan tetapi faktanya pergantian ini justru membuat lini tengah Timnas Indonesia U-23 tak hidup.
Peran Arkhan Fikri sebagai pengatur permainan yang digantikan Jeam Kelly Sroyer pun membuat permainan Timnas Indonesia U-23 justru berkutat di sisi lapangan dan banyak menghasilkan umpan silang.
3. Esal Sahrul (Menggantikan Robi Darwis)
Pada menit ke-72 pula, Shin Tae-yong memasukkan Esal Sahrul sebagai pengganti Robi Darwis yang bermain sebagai bek tengah.
Pergantian ini juga dimaksudkan untuk menambah daya serang. Tapi pergantian ini tak terbilang cepat dilakukan Shin Tae-yong.
Pasalnya, sejak pergantian ini Esal Sahrul mampu memberi ancaman ke pertahanan Malaysia. Andai pergantian ini lebih cepat dilakukan, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia U-23 bisa menambah pundi gol dan meraih kemenangan.