Suara.com - Kekalahan telak yang diderita Bali United dari klub asal Hong Kong, Lee Man FC, dalam preliminary round Liga Champions Asia 2023-2024 meninggalkan beberapa catatan yang mengkhawatirkan bagi wakil Indonesia.
Pasalnya, Lee Man FC bukanlah klub elite di Liga Primer Hong Kong. Hal ini jelas berbeda dengan Bali United yang sudah pernah dua kali menjuarai Liga 1.
Selain catatan prestasi tersebut, kekalahan dengan skor 1-5 juga menunjukkan bahwa ada pekerjaan besar yang harus dilakukan oleh Serdadu Tridatu.
Terlebih lagi, fakta bahwa Lee Man bukanlah tim yang dianggap sangat kuat jika dibandingkan dengan klub-klub lain di Hong Kong, menambah keprihatinan terhadap penampilan Bali United dalam pertandingan tersebut.
Kekalahan ini bisa menjadi motivasi bagi Bali United untuk melakukan evaluasi mendalam, memperbaiki kelemahan, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar bisa bersaing lebih baik dalam kompetisi Asia di masa depan.
![Duel Bali United menghadapi Lee Man FC dalam kualifikasi Liga Champions Asia 2023-2024 di Hong Kong Stadiun, Rabu (16/8/2023). Bali United kalah telak 1-5 dari wakil Hong Kong. [Dok. Bali United]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/17/63192-duel-bali-united-menghadapi-lee-man-fc-dalam-kualifikasi-liga-champions-asia-2023-2024.jpg)
Berikut 3 Fakta Miris Lee Man FC
1. Klub Kemarin Sore
Lee Man sebetulnya tak jauh lebih tua ketimbang Bali United. Serdadu Tridatu, misalnya, baru dibentuk pada tahun 2015 setelah mengubah nama klub sebelumnya, Persisam Putra Samarinda.
Jika Bali United sudah berusia delapan tahun, maka Lee Man dua tahun lebih muda. Sebab, klub ini baru pertama kali dibentuk pada tahun 2017. Artinya, mereka masih berstatus sebagai klub kemarin sore.
Baca Juga: Bali United Diobok-obok Lee Man FC, Teco Gengsi Sebut Timnya Kalah Kelas?
Kemunculan Lee Man tak terlepas dari keputusan perusahaan kertas asal Hong Kong, Lee & Man Paper, untuk menginvestasikan uangnya dengan membangun klub sepak bola sendiri. Sebelumnya, mereka sempat jadi sponsor utama Rangers.