Suara.com - Mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga tengah berjuang melawan penyakit langka bernama papiledema. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan pada saraf optik di mata, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, sakit kepala, dan mual.
Papiledema adalah kondisi serius yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tumor otak, hipertensi, dan infeksi. Jika tidak diobati, papiledema dapat menyebabkan kebutaan.
Meiga pertama kali didiagnosis dengan papiledema pada tahun 2017. Sejak saat itu, ia telah menjalani berbagai pengobatan, termasuk operasi dan terapi laser. Namun, penyakitnya masih belum dapat disembuhkan sepenuhnya.
Meiga saat ini harus menjalani perawatan rutin untuk menjaga kondisinya agar tidak semakin parah. Ia juga harus membatasi aktivitas fisiknya agar tidak memperburuk gejala penyakitnya.
Dikutip dari berbagai sumber, penyakit papiledema merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang siapa saja, termasuk atlet profesional seperti Meiga. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini.
Gejala Papiledema
- Gejala papiledema yang paling umum adalah:
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, berbayang, atau double vision
- Sakit kepala yang parah
- Mual dan muntah
- Pusing
- Kelelahan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Gangguan keseimbangan
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Penyebab Papiledema
- Papiledema dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Tumor otak
- Tekanan darah tinggi
- Infeksi
- Trauma kepala
- Obat-obatan tertentu
- Kehamilan
- Menstruasi
Pengobatan Papiledema
Baca Juga: Bima Sakti Mulai Duet dengan Frank Wormuth, Ini yang Mereka Lakukan Jelang Piala Dunia U-17
Pengobatan papiledema tergantung pada penyebabnya. Jika papiledema disebabkan oleh tumor otak, maka tumor tersebut harus diangkat melalui operasi.
Jika papiledema disebabkan oleh tekanan darah tinggi, maka tekanan darah harus diturunkan dengan obat-obatan. Jika papiledema disebabkan oleh infeksi, maka infeksi harus diobati dengan antibiotik.
Dalam beberapa kasus, papiledema dapat diobati dengan terapi laser. Terapi laser bertujuan untuk mengurangi pembengkakan pada saraf optik.
Prognosis Papiledema
Prognosis papiledema tergantung pada penyebabnya dan tingkat keparahannya. Jika papiledema didiagnosis dan diobati dini, maka prognosisnya biasanya baik. Namun, jika papiledema didiagnosis dan diobati terlambat, maka dapat menyebabkan kebutaan.
Cara Mencegah Papiledema
Cara terbaik untuk mencegah papiledema adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi penyakit ini sejak dini, sehingga dapat diobati dengan lebih efektif.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko terkena papiledema, yaitu:
- Menjaga tekanan darah tetap normal
- Mengontrol berat badan
- Menghindari rokok
- Mengonsumsi makanan sehat
- Olahraga teratur
Dengan melakukan hal-hal tersebut, Anda dapat membantu melindungi diri dari penyakit papiledema.