Suara.com - Kekalahan 0-1 dari RANS Nusantara FC pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/24 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (14/8/2023) malam, membuat pelatih caretaker Arema FC, Kuncoro tidak bisa menutupi rasa kecewanya.
Pelatih yang sudah 11 tahun menemani Arema FC sebagai staf pelatih tersebut sampai tidak bisa memilih kata yang tepat untuk menggambarkan kekecewaannya.
“Kita sudah delapan kali ini tidak bisa bangkit. Jadi saya tidak bisa berkomentar lagi,” kata Kuncoro seperti dikutip dari Liga Indonesia Baru.
Dia mengungkapkan masalah mental pemain masih menjadi batu sandungan. Timnya terlambat panas sehingga taktik dan skema main tidak bisa berjalan dengan baik di awal-awal.
Pertengahan babak pertama Dendi Santoso sudah menunjukkan perubahan. Bahkan menurutnya tim sudah menunjukkan peningkatan permainan dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.
“Sebenarnya di pertandingan ini tadi sudah mulai ada perbaikan antara jarak antar pemain sudah mulai rapat,” tuturnya.
Akan tetapi tim berjuluk Singo Edan justru kecolongan gol yang diawali kesalahan pemain dalam melakukan antisipasi. Setelah itu Kuncoro melihat mental anak asuhnya kembali bermasalah dan bermuara pada penurunan permainan tim, mengulang siklus yang sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya yang berakhir dengan kekecewaan.
“Cuma itu, masalah mental,” tegas Kuncoro.
“Sulit sekali kalau sudah kalah. Saya tekankan ke anak anak, kalau kita terus kalah maka akan sulit.”
Baca Juga: Momen Rahmad Darmawan Ribut dengan Pelatih Kiper Persib, Sampai Nunjuk-nunjuk
“Peluang depan gawang sulit dimaksimalkan, itu salah satu dari masalah mental,” imbuhnya.
Dengan hasil ini Arema FC semakin terbenam di dasar klasemen dengan dua poin saja. Mereka hanya mampu memetik dua hasil imbang dan mengalami enam kekalahan.
Untuk bisa keluar dari zona degradasi Arema FC butuh setidaknya harus mengejar enam poin ketertinggalan. Ini merupakan start terburuk Arema FC dalam sejarah penampilannya di Liga Indonesia.