Suara.com -
Prestasi mentereng ditorehkan Timnas Putri Jamaika, untuk kali pertama lolos dari fase grup Piala Dunia Wanita di tahun 2023 ini.
Di balik kesuksesan Timnas Putri Jamaika melaju ke fase gugur Piala Dunia 2023 ada kisah pilu dari perjuangan yang dilakukan para pemain dan masyarakat negara tersebut.
Kisah inspiratif sebelum turnamen digelar, perjuangan besar dilakukan Reggae Girlz dengan niat awal sekadar pergi dan berangkat ke Piala Dunia 2023.
Timnas Putri Jamaika sempat mengalami kesulitan dana, kondisi yang membuat mereka sampai membuka penggalangan dana secara online.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Borneo FC Ditahan Imbang RANS Nusantara FC di Segiri
Dana tersebut rencananya dipakai untuk biaya akomodasi, manajemen tim sempat menargetkan mendapat 175 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,6 miliar.
Penggalangan dana dilakukan dua kali, pertama diprakarsai oleh ibu dari Houston Dash dan gelandang Jamaikan, Havana Solaun.
Penggalaman dana itu menargetkan dana sebesar 100 ribu dolar AS, sementara penggalangan kedua berhasil mengumpulkan 45 dolar AS.
Dari pengumpulan kedua dana tersebut nantinya dipakai untuk membayar penginapan, transportasi dan makan untuk para pemain.
Menariknya proses pengumpulan dana masih berlanjut hingga saat ini, tujuannya jelas untuk menutup kebutuhan Khadija Shaw dkk.
Kejadian ini tak lepas dari dibubarkannya Timnas Putri Jamaika pada 2008, karena saat itu federasi tidak memiliki dana sama sekali.
Kini kerja keras itu terbayar dengan cukup manis, para pemain Timnas Putri Jamaika tampil heroik hingga mampu lolos dari fase grup.
Sekaligus menjadi kali pertama Timnas Putri Jamaika melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2023, suatu kebanggaan yang tak ternilai tentunya.
(Penulis: Eko Isdiyanto)