Suara.com - Manajemen Persib Bandung belakangan ini tengah dikabarkan menunggak pembayaran sewa Stadion Sidolig. Hal itu sempat disampaikan oleh pihak pengelola Stadion Sidolig.
Tunggakan pembayaran sewa Stadion Sidolig ini terungkap ketika FIFA melakukan kunjungan ke lokasi ini pada Minggu (30/7), untuk mengukur kesiapan Stadion Sidolig yang rencananya akan digunakan untuk venue latih peserta Piala Dunia U-17 2023.
Kabarnya, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) belum membayar uang sewa Stadion Sidolig setelah dipakai sebanyak 26 kali. Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, pun mengakui belum mengetahui informasi tersebut.
Ema memang cukup kaget ketika ditanya awak media yang ingin mengonfirmasi penunggakan pembayaran uang sewa Stadion Sidolig yang selama beberapa tahun terakhir ini digunakan Persib Bandung.
Baca Juga: Menerka 4 Stadion yang akan Dipilih FIFA untuk Venue Definitif Piala Dunia U-17 2023
“Nanti saya tanya lah. Masa sih? Kalau belum bayar kan harus sewa,” kata Ema saat ditemui awak media di Bandung, Kamis (3/8).
Saat ini, Stadion Sidolig merupakan salah satu aset milik Pemerintah Kota Bandung. Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan mengonfirmasi soal kabar ini kepada manajemen Persib.
Profil Stadion Sidolig
Sebagai informasi, Stadion Sidolig merupakan salah satu stadion yang berusia paling tua di Kota Bandung. Sebab, stadion ini usianya sudah menginjak 100 tahun karena dibangun pada tahun pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada 1923.
Hal itu juga bisa terlihat dari nama Stadion Sidolig yang asal muasalnya ialah singkatan dari Stadion Persib Sport in de Openlucht is Gezond. Stadion ini terletak di Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Kena Comeback, PSM Dipermalukan Persik 1-2 di Stadion BJ Habibie
Sebagai informasi, Sidolig merupakan salah satu klub legendaris di Kota Bandung yang masih bertahan sampai sekarang ini. Klub ini awalnya dibentuk oleh anak-anak Europeesche Lagere School pada tahun 1902.
Pada tanggal 22 Februari 1903, Sidolig kemudian membentuk kepengurusan dan dipimpin oleh Oscar Veer. Hingga tahun 1905, Sidolig pada mulanya bermain di Alun-Alun Bandung.
Kemudian, sejak tahun 1905, Sidolig menjadi klub sepak bola yang tak memiliki kandang tetap. Beberapa lapangan yang pernah mereka gunakan ialah Lapangan Gereja, Lapangan Jalan Jawa, dan beberapa venue lainnya.
Baru pada tahun 1923, SIdolig menempati lapangan yang terletak di Jalan Raya Pos, yang kini lebih terkenal dengan nama Lapangan Persib.
[Muh Faiz Alfarizie]