Suara.com - Pada tanggal 29 Juli 2023, terjadi insiden menegangkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, yang melibatkan pemain Dewa United, Ricky Kambuaya, dan para pemain Bali United. Saat wasit, Nendi Rohaendi, meniup peluit panjang sebagai tanda berakhirnya pertandingan, Ricky Kambuaya bereaksi dengan keras ke arah bench Bali United.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun Twitter @Bali_Football, terlihat Ricky langsung berlari menuju bench tim lawan, diikuti oleh dua pemain Dewa United lainnya.
Meskipun kericuhan tersebut berlangsung singkat, kejadian ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, dan pelatih Bali United, Stefano Cugurra.
Meskipun ada pandangan yang berbeda mengenai insiden ini, kedua pelatih sepakat bahwa Ricky Kambuaya adalah sosok yang istimewa dan memiliki sikap yang adil.
Baca Juga: Pemain Bali United dan Dewa United Terlibat Keributan usai Laga BRI Liga 1
Jan Olde Riekerink, pelatih asal Belanda, memberikan pembelaan untuk Ricky dan menyatakan bahwa pemain tersebut adalah pribadi yang jujur dan terbuka.
Ia juga mengecam komentar-komentar provokatif yang berasal dari bench Bali United yang menyentuh Ricky.
"Saya tahu Ricky Kambuaya dia orang yang sangat spesial, saya tidak mengenal lama tapi dua hal yang saya tahu, dia jujur dan terbuka, keadilan itu dia junjung tinggi," kata dia dalam jumpa pers.
Di sisi lain, Stefano Cugurra, pelatih Bali United, menegaskan bahwa ia tidak ingin memperpanjang masalah ini.
Baginya, insiden tersebut sudah terselesaikan setelah para pemain Bali United dan Ricky Kambuaya bersalaman secara sportif.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Bali United Comeback, Bungkam Dewa United 3-1
"Insiden itu saya pikir situasi emosional pasti Dewa United tidak mau kalah, dia di posisi nomor satu, kami di rumah juga ingin menang," kata Teco.