Suara.com - Liga Champions merupakan salah satu kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa yang mendapat perhatian dari masyarakat dunia.
Kompetisi ini diikuti oleh juara liga nasional dari setiap asosiasi nasional anggota UEFA, dan pertandingan finalnya menjadi salah satu acara yang paling banyak disaksikan di seluruh dunia setiap tahunnya.
Pada final musim 2012/2013, tercatat 360 juta penonton telah menyaksikan pertandingan ini, menunjukkan popularitas luar biasa acara ini di kalangan pendukung klub favorit yang berlaga.
Sejak 2015, final Liga Champions diadakan pada hari Sabtu di minggu pertama bulan Juni untuk tahun ganjil dan Sabtu di minggu terakhir bulan Mei untuk tahun genap.
Baca Juga: 5 Kandidat Kuat Juara Liga Champions 2023/2024, No.1 Punya Skuat Mewah
Kompetisi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992, menggantikan Piala Champions Eropa atau Piala Eropa yang telah ada sejak tahun 1955.
Inspirasi Terbentuknya Liga Champions
Inspirasi terbentuknya Liga Champions muncul dari South Championship of Champions dan gagasan yang diajukan oleh klub Wolverhampton Wanderers setelah menjadi juara dalam laga persahabatan melawan klub Eropa lainnya pada tahun 1954.
Awalnya, kompetisi ini hanya diisi oleh 16 tim yang terpilih langsung dari penyelenggara dengan sistem kandang dan tandang.
Namun, setelah diusulkan oleh jurnalis asal L’Equipe, Gabriel Hanot, dan Jacques Ferran, FIFA dan UEFA merespons positif dan akhirnya mengganti kompetisi Piala Eropa menjadi Liga Champions.
Baca Juga: 6 Pemain Afrika yang Pernah Raih Treble Winners, Teranyar Riyad Mahrez
Pada tahun 1992, UEFA resmi mengganti kompetisi Piala Eropa menjadi Liga Champions seperti yang kita kenal sekarang.
Berubah Format
Sejak berubah menjadi Liga Champions pada musim 1992/1993, banyak aturan dan format yang diganti.
Kompetisi ini dibagi menjadi babak grup dan empat babak final dengan sistem gugur. Pertandingan final menjadi pertandingan tunggal di sebuah tempat yang ditentukan oleh UEFA.
Selayaknya dinamika berbagai hal di dunia, format Liga Champions pun kembali berubah mulai musim 2024-2025.
Liga Champions akan mengalami perubahan format yang signifikan setelah UEFA mengesahkan perubahan pada 10 Mei 2022. Format baru ini diberi nama 'Swiss System' dan membawa sejumlah perubahan yang menarik.
Perubahan paling mencolok adalah penambahan jumlah kontestan dari 32 tim menjadi 36 tim pada Liga Champions 2024-2025 mendatang. Dengan tambahan tim ini, persaingan akan semakin seru dan menarik.
Selain itu, format kompetisi juga mengalami perubahan, di mana babak penyisihan grup akan menggunakan model klasemen liga tunggal. Setiap tim akan menjalani delapan pertandingan, dengan empat laga kandang dan empat laga tandang.
Delapan tim teratas pada klasemen grup akan langsung lolos ke babak 16 besar. Sedangkan tim yang berada di peringkat ke-9 hingga 24 akan memperebutkan delapan tiket tersisa melalui babak Play Off dengan format dua leg.
Setelah babak Play Off, format kompetisi akan kembali seperti biasa, dengan babak 16 besar hingga babak final menggunakan format dua leg di setiap babak. Namun, pertandingan final tetap menjadi pertandingan tunggal yang diselenggarakan di tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.
Dengan perubahan format ini, Liga Champions diharapkan semakin menarik dan menghadirkan persaingan yang lebih ketat di antara klub-klub top Eropa. Penggemar sepak bola dapat menantikan momen-momen menegangkan dan sorotan dari kompetisi prestisius ini.