Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan klub-klub BRI Liga 1 2023/2024 tidak menginginkan Bhayangkara FC dijadikan klub khusus untuk pembentukan pemain-pemain Timnas Indonesia. Namun, Erick tidak menjelaskan secara detail alasan penolakan tersebut.
Sebelumnya, memang sempat ada wacana bahwa pemain-pemain Timnas Indonesia khususnya U-20 yang belum dikontrak secara profesional oleh klub akan dikumpulkan di Bhayangkara FC. Hal itu demi pembinaan berjenjang bagi penggawa tim nasional.
Ini mirip seperti di Indonesian Basketball League (IBL) di mana ada Indonesia Patriots yang diisi pemain-pemain nasional. Nah, khusus di sepak bola, Erick Thohir menyebut klub-klub pesaing Bhayangkara FC tidak memberi restu.
"Tahun ini sebenarnya kita inginkan Bhayangkara jadi bagian dari pembentukan tim nasional, kayak di basket ada Indonesia Patriots. Kalau kemarin coba final IBL, dari Prawira, dari PJ (Pelita Jaya) itu ada empat sampai lima jebolan Indonesian Patriots dan levelnya tak kalah dengan pemain SM (Satria Muda) yang senior," terang Erick Thohir saat konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: Klub Belanda Sudah, Tim Asal Prancis Ini Bakal Jadi Korban Gol Marselino Ferdinan Selanjutnya?
"Artinya ada percepatan, karena kita ini bukan Eropa yang punya sistem pendidikan dari akar rumput ke atas. Kami masih kagetan, tidak bisa kaya gitu euforia juara SEA Games, U-19 kita yang perempuan ke semifinal pertama kali dalam sejarah, bukan itu yang kita harapkan."
"Yang kita ingin membangun tradisi dan sistem yang baik sehingga punya kepastian, timnas kita punya standar baik, di sinilah yang saya bilang, tahun ini kita sudah negosiasi dengan klub, boleh tidak Bhayangkara itu poinnya dihitung, tapi tak perlu juara? tapi klub kan bilang jangan, ya udah kita ngalah," sambungnya.
"Kita ngalah karena mungkin klub 'kan kaget, kami dorong lagi tahun depan, mudah-mudahan bisa. Saya juga tak mau jadi pemimpin otoriter, klub juga turut berkontribusi, SSB, wasit, dan semua juga membangun sepak bola Indonesia, itulah kenapa perlu kesepakatan," pungkasnya.