Pemain Keturunan Indonesia-Inggris Disebut Siap Comeback, Amunisi Baru untuk Skuad Garuda?

Selasa, 25 Juli 2023 | 17:21 WIB
Pemain Keturunan Indonesia-Inggris Disebut Siap Comeback, Amunisi Baru untuk Skuad Garuda?
Jack Brown, penyerang Timnas U-19 dalam laga melawan Macedonia Utara, Minggu (11/10/2020).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain keturunan Indonesia-Inggris, Jack Brown dikabarkan siap comeback ke dunia sepak bola. Pemain yang pernah mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20 era Shin Tae-yong di tahun 2020 silam terciduk berada di Indonesia.

Ia tengah berlatih bersama Persita Tangerang. Hal ini terungkap dalam sebuah unggahan akun Instagram @persita.official di interval empat hari terakhir.

Kabar ini kemudian di-repost oleh akun Instagram @timnasbolaa. Menurut keterangan dari unggahan tersebut, pemain berusia 21 tahun itu tampak hadir dalam sesi latihan di lapangan terbuka.

Pilar Timnas Indonesia tersebut berlari mengejar bola kapten Persita, Muhammad Toha. Jack Brown juga berlatih di bawah pengawasan langsung pelatih Persita, Luis Edmundo Duran. Bergabungnya Jack Brown dalam sesi latihan, menandakan kondisinya telah membaik.

Baca Juga: Belum Lama Ditinggal Luis Milla, Persib Bandung Kehilangan Gelandang Andalan Shin Tae-yong

Tentunya hal ini menjadi keuntungan Timnas Indonesia. Terlebih kategori usia Jack Brown masih cocok berseragam level Timnas Indonesia U-23.

Bertepatan dengan itu, memang Timnas Indonesia U-23 bakal menjalani jadwal padat. PSSI bakal mengirim Timnas Indonesia untuk ajang Piala AFF U23 di Thailand dan Kualifikasi Piala Asia U23 2024 di Solo.

Sekadar informasi, Jack Brown menepi dari dunia sepak bola karena kondisi cedera lutut. Ia dirumorkan pensiun dini karena cedera yang dideritanya.

Jack Brown yang sudah menjalani tes magnetic imaging resonance alias MRI untuk mengetahui kondisi cedera lututnya. Awalnya, dia mendapatkan penjelasan dari dokter bahwa ACL-nya aman.

“Saya membaca hasil MRI, hasilnya ACL putus. Terus saya saat membaca itu sempat bingung. Ini beneran putus atau tidak ya,” kata Jack Brown.

Baca Juga: Shayne Pattynama Main Penuh, Viking FK Amankan Peringkat 2 Klasemen Liga Norwegia

“Setelah itu saya memberikan ke dokter yang di rumah sakit itu, dia bilang “Tidak Jack, ini aman. Kamu jangan terlalu percaya MRI”. Jadi, saya juga bingung dan pergi ke dokter lain bilang ini putus,” lanjutnya.

Jack Brown pun tak lantas percaya dengan hasil diagnosis itu. Dia sempat memeriksa kondisi cederanya kepada seorang fisioterapis.

Hasilnya, fisio tersebut bilang kalau kondisi lutut pemain berusia 21 tahun ini bermasalah. Dia pun memilih periksa ke Singapura untuk mencari pendapat lain.

“Saya juga sempat pergi ke fisioterapis di Bekasi. Setelah mengecek, dia bilang, “Jack ini goyang ini”. Ada lima dokter yang bilang aman, dan ada satu fisioterapis yang bilang putus,” jelasnya.

“Saya bingung dan akhirnya berangkat ke Singapura. Saya tidak percaya (dengan dokter Indonesia). Saya memberikan hasil MRI pada bulan Januari sebelum putaran kedua dimulai dan hasil MRI terbaru.”

Setelah dokter di rumah sakit Singapura itu melihat dua hasil MRI dari lutut Jack Brown, yakni pada medio Januari dan yang terbaru, hasilnya memang sama saja: Jack Brown mengalami cedera ACL putus.

“Saat dia mengecek fotonya lalu mengecek lututnya, dia bilang kalau MRI hasil Januari dan yang sekarang sama saja, hasilnya dua-duanya putus,” katanya.

“Biasanya kan saya melihat tulisannya, bukan fotonya. Karena kalau saya melihat fotonya kan gak ngerti. Saya bukan dokter, tetapi dokter radiologi yang salah membaca dan salah mendiagnosis,” imbuhnya.

Saat memberikan penjelasannya, dokter tersebut bahkan sempat merasa kaget karena tak pernah melihat seorang pesepak bola bermain selama lima bulan dalam kondisi ACL putus.

“Dokter itu kemudian bilang bahwa selama lima bulan saya bermain dengan kondisi ACL yang putus. Jadi, dokter itu bilang ke saya, “Selama saya jadi dokter, saya belum pernah melihat orang bisa bermain sepak bola lima bulan tanpa ACL”,” tuturnya.

“Dalam momen itu, saya merasa shock. Karena saya memaksa bermain lama, ada masalah di tulangnya juga. Jadi kita nggak tahu, karena saya bermain lama karena tulangnya jadi begitu atau dokter operasi yang pertama dia mengebor lubangnya terlalu besar,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI