Suara.com - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, berbicara tentang dua pemain muda timnya yang memilih mengikuti pendidikan kepolisian dan TNI Angkatan Udara (AU).
Saat ini, Persija sedang menghadapi situasi sulit karena kehilangan beberapa pemain kunci.
Dalam laga terbaru pekan keempat BRI Liga 1 2023-2024 melawan Persita Tangerang pada Sabtu (22/7/2023), Persija harus bermain tanpa beberapa pemain andalannya.
Di pertandingan yang berlangsung di Indomilk Arena, Tangerang, Persija menelan kekalahan 0-1 dari Persita.
Baca Juga: Jebolan Timnas Indonesia U-20 Fokus Jadi Polisi, Thomas Doll Beri Tanggapan Begini
Hasil ini merupakan kekalahan pertama Persija di Liga 1 musim ini setelah sebelumnya meraih satu kemenangan dan dua kali imbang.
Kekalahan ini sebenarnya tidak begitu mengejutkan mengingat beberapa pemain andalan absen dari tim. Hansamu Yama dan Marko Simic mengalami cedera dan tidak bisa bermain.
Hansamu Yama mengalami cedera hamstring di kaki kirinya saat melawan Bhayangkara FC pada Minggu (16/7/2023), sementara Marko Simic mengalami cedera betis menjelang pertandingan melawan Persita.
Selain itu, dua pemain muda yang menonjol, yakni Muhammad Ferarri dan Sandi Artha Samosir, juga tidak bisa bermain.
Muhammad Ferarri harus absen karena sedang mengikuti pendidikan kepolisian, sementara Sandi Arta Samosir mengikuti kegiatan TNI Angkatan Udara.
Kehilangan banyak pemain, termasuk pemain andalan dan muda, tentu menjadi tantangan besar bagi Thomas Doll.
Persija juga sudah menghadapi situasi tanpa pemain asing secara penuh, mengandalkan hanya lima pemain asing di kompetisi paruh pertama musim 2023.
Menanggapi situasi ini, Thomas Doll menyadari bahwa ini bukan masalah yang mudah dan memang menantang baginya sebagai pelatih berusia 57 tahun.
Oleh karena itu, ia merasa bahwa timnya membutuhkan sosok striker baru untuk mengatasi situasi sulit ini.
“Ferrari absen karena ikut pendidikan kepolisian dan Sandi mendapatkan panggilan dari TNI sedangkan Marco Simic cedera,” ujar Doll di laman resmi Persija.
“Oleh sebab itu saya di konferensi pers sebelumnya bilang butuh penyerang lagi," lanjutnya.
Meskipun ia menghadapi situasi sulit dengan kehilangan banyak pemain penting, termasuk pemain muda yang berbakat, Thomas Doll menyadari bahwa keputusan para pemain untuk mengejar pendidikan dan masa depan mereka di luar sepakbola adalah sesuatu yang harus dihormati.
Sebagai seorang pelatih, ia harus beradaptasi dengan situasi ini dan mencari cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapinya, termasuk mencari solusi dalam membangun tim yang kompetitif dengan sumber daya yang ada.
“Kondisinya memang seperti itu," ucap Doll.
Kontributor : Imadudin Robani Adam