Suara.com - Sejumlah pemain yang pernah menjadi andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20 proyeksi Piala Dunia U-20 2023 kini telah terpantau mengikuti pendidikan kepolisian.
Setidaknya, ada empat pemain yang tercatat mengikuti pendidikan kepolisian ini. Nama-nama pemain yang dimaksud yakni Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, Frengky Missa, dan Ginanjar Wahyu.
Sebetulnya, teka-teki soal hal ini sudah sempat mencuat ketika Muhammad Ferarri namanya tak muncul dalam daftar susunan pemain Persija kontra Persita Tangerang pada pekan keempat Liga 1 2023/2024.
Bek berusia 20 tahun itu ternyata absen memperkuat Persija selama lima bulan ke depan untuk mengikuti pendidikan kepolisian. Hal ini juga telah disinggung oleh sang pelatih, Thomas Doll.
Baca Juga: Kabar Pemain Abroad: Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner Bikin Assist, Elkan Baggott Kalah
“Saya sudah bicara dengan dia (Ferarri) sejak beberapa hari lalu untuk meyakinkan dia tetap bersama tim. Tapi, dia sudah mengambil keputusan. Per hari ini dia sudah meninggalkan tim. Dia masih terdaftar sebagai pemain Persija,” ujar Thomas Doll.
Sebelumnya, kabar semacam ini juga sudah diungkapkan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Mereka membuka pintu bagi para pemain jebolan Timnas Indonesia U-20 yang ini menjadi bagian dari Korps Bhayangkara.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyebut bahwa para pemain Timnas Indonesia U-20 bisa menjadi anggota Polri lewat jalur talent scouting.
"Timnas U-20 yang ingin menjadi anggota Polri mekanismenya bisa diwujudkan harapannya dengan mengikuti seleksi rekrutmen proaktif kategori talent scouting," kata Ramadhan di Jakarta, dikutip dari Antara, pada medio Mei lalu.
Bukan tidak mungkin, munculnya nama-nama pemain jebolan Timnas Indonesia U-20 ini direkrut melalui seleksi rekrutmen proaktif kategori talent scouting tersebut.
Terlepas dari hal itu, muncul sejumlah pertanyaan soal masa depan karier para pemain ini di dunia sepak bola. Sebab, mereka harus meninggalkan klubnya demi mengikuti pendidikan kepolisian.
Hal itu membuat mereka tak bisa fokus sepenuhnya untuk berlatih dan mengasah bakatnya karena harus fokus mengikuti pendidikan selama lima bulan.
[Muh Faiz Alfarizie]