Ultimatum Keras Erick Thohir soal Larangan Suporter Tandang di BRI Liga 1: FIFA Masih Pantau Indonesia!

Rully Fauzi Suara.Com
Jum'at, 21 Juli 2023 | 17:44 WIB
Ultimatum Keras Erick Thohir soal Larangan Suporter Tandang di BRI Liga 1: FIFA Masih Pantau Indonesia!
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (pssi.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengingatkan suporter untuk tetap tertib dan menghindari kerusuhan saat menonton pertandingan di stadion di BRI Liga 1 musim ini. 

Hal ini penting karena FIFA akan terus memantau Indonesia selama dua tahun ke depan. Suporter diharapkan selalu patuh pada peraturan yang berlaku, terutama dalam hal larangan hadirnya pendukung tim tamu di stadion.

Diketahui bahwa kompetisi Liga 1 belakangan ini telah mengalami berbagai kontroversi, termasuk masalah dengan wasit dan permasalahan yang melibatkan suporter.

Meskipun baru tiga pekan berjalan pada Liga 1 2023/2024, kerusuhan sudah terjadi dalam beberapa pertandingan. Pada pekan kedua, terjadi insiden adu jotos antara suporter PSM Makassar di Stadion Gelora B.J Habibie, Pare-pare, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Tekuk Barito Putera 2-1, Borneo FC Rebut Pucuk Klasemen

Lalu, pada pekan ketiga, kerusuhan juga terjadi setelah pertandingan antara Persik Kediri dan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/2023).

Erick Thohir merasa prihatin dengan situasi ini karena masalah dengan suporter tampaknya belum menemui titik terang.

Oleh karena itu, ia mengingatkan suporter untuk mematuhi aturan dan tunduk pada ketentuan yang telah disepakati bersama oleh PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub terkait, terutama dalam larangan hadirnya suporter tim tamu.

Selain bertanggung jawab pada situasi di dalam negeri, ada ancaman sanksi berat dari FIFA apabila terjadi kerusuhan dalam pertandingan.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan suasana yang aman dan tertib selama ajang kompetisi berlangsung.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, PSS Sleman Ditahan PSIS Semarang 2-2

“Suporter sudah diingatkan jika kita ini dipantau FIFA,” ucap Erick Thohir dalam rilis resmi PSSI baru-baru ini. 

“Kalau ada kejadian lagi pasti kita dihukum. Ini adalah kesepakatan pemerintah dan FIFA. Kita tidak punya supporter tamu selama dua tahun, kalau tahun pertama bagus, bisa tidak lanjut ke tahun kedua.”

FIFA memberikan kesempatan yang baik bagi sepak bola Tanah Air, namun sayangnya suporter tidak mampu bekerjasama dengan PSSI dan pemerintah untuk memperbaiki situasi.

Jika terjadi kerusuhan dalam tahun ini, FIFA akan memberikan hukuman yang pasti. Pihak kepolisian pun telah memberikan izin dengan baik selama satu tahun, tetapi hal ini tidak seharusnya disalahgunakan.

Erick Thohir berharap para suporter dapat mengendalikan diri dan bersikap dewasa dengan mematuhi peraturan yang ada.

Sebagai seorang yang pernah menjabat sebagai presiden Inter Milan dan Menteri BUMN, ia menekankan pentingnya agar suporter tidak bertindak gegabah yang justru dapat merugikan sepak bola Indonesia.

Mengutip ucapan Erick Thohir, "Saya berharap para suporter menahan diri."

Menurut Erick Thohir, saat ini PSSI dan pemerintah telah mencapai kesepakatan untuk melakukan pembenahan dalam sepak bola Indonesia.

Ia dengan tulus memohon kepada para suporter untuk tidak merugikan sepak bola Tanah Air dengan tindakan-tindakan yang dapat merugikan klub atau bahkan negara itu sendiri yang sedang serius dalam membangun sepak bola, terutama PSSI yang berperan penting dalam pengembangan timnas.

Erick Thohir juga menyebutkan bahwa ada beberapa aturan yang telah disepakati bersama dengan klub.

Pertama, pelatih diwajibkan melepas pemain ke timnas Indonesia jika pemain tersebut dipanggil untuk bermain. Kedua, klub Liga 1 diharuskan memainkan pemain U-23 selama minimal 45 menit dalam setiap pertandingan.

Namun, ia juga menyinggung tentang pengurangan poin sebagai sanksi jika suporter melanggar aturan dan tetap memaksa datang ke stadion.

Erick menjelaskan bahwa aturan mengenai pengurangan poin ini belum termasuk dalam regulasi Liga 1 2023/2024 saat ini.

Erick Thohir sangat berharap bahwa dengan adanya kesepakatan ini dan dengan dukungan dari seluruh elemen sepak bola Indonesia, situasi sepak bola Tanah Air dapat menjadi lebih baik dan lebih maju ke depannya.

Benar, selain tiga kesepakatan yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat juga aturan bahwa suporter tim tamu tidak diperbolehkan hadir di stadion. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk menghindari potensi kerusuhan yang melibatkan suporter tim tamu dan menjaga suasana yang aman selama pertandingan.

Sementara itu, mengenai penerapan pengurangan poin sebagai sanksi untuk suporter yang rusuh, Erick Thohir menyatakan bahwa hal tersebut bisa diimplementasikan, tetapi harus ada kesepakatan bersama antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub-klub yang terlibat.

 Dalam melakukan perubahan atau penambahan aturan seperti ini, penting untuk melibatkan semua pihak terkait agar keputusan yang diambil menjadi lebih berimbang dan adil.

Jadi, untuk mengatasi masalah kerusuhan suporter, diperlukan kerjasama dan konsensus dari semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia, termasuk PSSI, PT LIB, klub-klub, serta para suporter itu sendiri.

Dengan adanya kesepakatan bersama, diharapkan bisa ditemukan solusi yang efektif dan memberikan dampak positif bagi perbaikan sepak bola Tanah Air.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI