Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong ditunggu dua ujian berat jelang memimpin skuad Garuda tampil di Piala AFF U-23 2023. Apa saja itu?
Shin Tae-yong, yang belum sekalipun mempersembahkan gelar juara sejak menukangi Timnas Indonesia di akhir 2019, akan menghadapi beberapa tantangan di Piala AFF U-23 2-23.
Skuad Garuda dipastikan bakal sulit untuk menurunkan para pemain terbaik di ajang ini mengingat Piala AFF U-23 2023 tidak masuk kalender FIFA.
Artinya, para penggawa andalannya seperti Elkan Baggott, Pratama Arhan hingga Marselino Ferdinan terancam tidak bisa ikut dalam kompetisi ini.
Memang, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah menegaskan tidak memberi target apapun kepada Timnas Indonesia U-23 di ajang tersebut.

Namun, Shin Tae-yong jelas ingin memberikan hasil terbaik mengingat hingga kini dia belum pernah memberikan prestasi apapun kepada Timnas Indonesia.
Selain soal tantangan meramu para pemain muda dan berpeluang tanpa penggawa andalan, Shin Tae-yong juga harus dihadapkan dengan satu ujian berat lainnya.
Piala AFF U-23 yang baru bergulir sejak 2005, memiliki kutukan tersendiri bagi pelatih asing. Dari tiga tim yang sudah sempat merengkuh juara, tidak ada satupun yang dipimpin juru taktik impor.
Thailand pada 2005, Timnas Indonesia pada 2019 dan Vietnam tahun lalu berhasil menjadi juara berkat tangan dingin para pelatih lokal.
Baca Juga: Argentina Sudah, Erick Thohir Ingin Coba Kekuatan Korea Selatan di Laga Persahabatan
Thailand U-23 juara ketika dipimpin Charnwit Polcheewin, Indonesia U-22 ditukangi Indra Sjafri, sementara Vietnam U-23 dipimpin Dinh The Nam yang hebatnya saat itu menurunkan pemain U-20 alih-alih U-23.