Infografis
Suara.com - Timnas Indonesia mendapatkan ejekan dari netizen Malaysia usai dikabarkan bakal melawan Turkmenistan di FIFA Matchday September 2023.
Ketum PSSI, Erick Thohir mengumumkan bahwa timnas Indonesia akan menjalani satu pertandingan di FIFA Matchday September 2023. Lawan skuad Garuda adalah Turkmenistan.
"Jadwal pertandingan Timnas Indonesia yang mau kita fokus di sini FIFA Matchday. Tentu kita tidak bisa mengisi FIFA Matchday seperti sebelumnya dengan dua pertandingan, karena kita tuan rumah Piala Asia U-23 di Solo. Tanggal 9 dan 12 kita tanding, dan komposisi pemain juga banyak pemain muda," jelas Erick Thohir.
"Artinya, kita akan mengisi satu pertandingan (FIFA Matchday) tanggal 8 September, lawannya Turkmenistan. Itu nanti di Gelora Bung Tomo Surabaya. Jadi hanya satu, tidak mengisi dua karena ada kualifikasi Piala Asia (U-23)," terangnya.
Baca Juga: Erick Thohir: FIFA Inspeksi Stadion Piala Dunia U-17 pada 28 Juli
Melawan Turkmenistan, timnas Indonesia malah dapat ejekan Malaysia. Sebab, negara peringkat ke-138 pernah dibuat mati kutu oleh Harimau Malaya.
Dalam satu tahun terakhir ini, Malaysia memang berhasil mengalahkan Turkmenistan sebanyak dua kali. Pertama di Kualifikasi Piala Asia 2023 dengan skor 3-1.
Lalu, tim asuhan Kim Pan-gon kembali menang lawan Turkmenistan di FIFA Matchday Maret 2023. Harimau Malaya menang tipis 1-0 atas Turkmenistan.
Maka dari itu, netizen Malaysia memberikan sindiran terhadap timnas Indonesia yang akan melawan Turkmenistan. Apalagi skuad Garuda disebut ingin menghadapi lawan-lawan kuat seperti Rusia serta Portugal.
"Kok lawan Turkmenistan. Bukannya kemarin hina Malaysia yang lawan Turkmenistan," ujar warganet Malaysia.
Baca Juga: PSSI Minta FIFA Segera ke Indonesia, Akhiri Polemik Pemilihan Stadion Piala Dunia U-17 2023
"Merendahkan Malaysia akhirnya niru. Menilak Portugal dan Rusia untuk hadapi Turkenistan," sahut lainnya.
Sementara itu, Turkmenistan dianggap lawan yang cocok untuk FIFA Matchday September 2023. Sebab, skuad Garuda bakal mencari tambahan poin demi memperbaiki ranking FIFA.
