Kisruh Indonesia dan Thailand di SEA Games 2023, Media Vietnam: Penyakit Ini Harus Dihilangkan

Rabu, 19 Juli 2023 | 14:41 WIB
Kisruh Indonesia dan Thailand di SEA Games 2023, Media Vietnam: Penyakit Ini Harus Dihilangkan
Para pemain dan ofisial saling dorong dan pukul disela-sela pertandingan final sepak bola putra SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia vs Thailand di Phnom Penh pada 16 Mei 2023. Mohd RASFAN / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisruh yang terjadi di SEA Games 2023 dengan melibatkan Timnas Indonesia dan Thailand menjadi sorotan media Vietnam. Mereka menyebut penyakit yang harus dihilangkan.

Seperti diketahui, final SEA Games 2023 yang mempertemukan Timnas Indonesia dan Thailand beberapa waktu lalu sempat diwarnai ricuh.

Hal ini membuat Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengeluarkan keputusan untuk memberikan sanksi kepada kedua tim.

Dalam keterangan AFC, ada tiga pemain Timnas Indonesia U-22 yang terkena hukuman yaitu Titan Agung Bagus Fawwazi, Komang Teguh, dan Taufany Muslihuddin.

Baca Juga: Welber Jardim Urutan Teratas Pemain Keturunan dan Mesin Gol Timnas Indonesia U-17, Benarkah?

Lalu tiga ofisial, yakni Tegar Diokta, Ahmad Nizar, Toid Sarnadi. Selain itu, asisten pelatih Timnas Indonesia U-22, Sahari Gultom juga terkena sanksi.

Pihak Thailand pun juga menerima sanksi AFC. Dua pemain Soponwit Rakyart dan Chayapipat Supunpasuc dihukum AFC.

Lalu ada lagi lima ofisial termasuk staf pelatih Pattarawut Wongsriphuek, Mayeid Mad-Adam, Purachet Todsanit, Thirapak Pruangna, Bamrung Boonprom.

Kisruh ini pun ditanggapi oleh media Vietnam, Danviet.vn. Mereka menyebut bahwa hal-hal seperti itu merupakan penyakit dalam sepak bola.

Danviet.vn berharap sepak bola ASEAN bisa segera menjauhkan hal-hal atau penyakit seperti itu untuk melangkah lebih jauh.

Baca Juga: Laga Dewa United vs Persik Kediri, Anderson Nascimento, Mario Yagalo dan Fitra Ridwan Absen karena Ini

"Dapat dikatakan bahwa perilaku kekerasan atau negatif telah lama menjadi penyakit sepak bola Asia Tenggara," tulis dalam artikel Danviet.vn.

"Di masa lalu, banyak pertandingan yang diharapkan berlangsung seru tetapi justru meninggalkan citra yang buruk. Sebut saja kasus suporter Indonesia yang menyerang mobil yang ditumpangi pemain Thailand di Piala AFF 2022," tambahnya.

"Bahkan dalam satu pertandingan persahabatan tahun 2019, Thailand juga memiliki banyak permainan yang kasar, menghancurkan pemain Vietnam. Penyakit tersebut telah merambah terlalu dalam ke sepak bola Asia Tenggara, bukan sembarang negara."

"Oleh karena itu, sepak bola Asia Tenggara perlu menyembuhkan penyakit ini jika ingin melangkah lebih jauh." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI