Suara.com - Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) Somyot Poompanmoung dituduh telah melakukan tindak pidana korupsi.
Dilaporkan Siamsport, Senin (17/7/2023), Somyot Poompanmoung diduga memotong keuntungan dari operator Liga Thailand. Hal itu melanggar aturan FAT pasal 71 dan pasal 86 peraturan Liga Thailand, Thai League Co.Ltd.
Poompanmoung, menurut laporan Soha.Vn, menerima gaji per bulan sebesar 1 juta baht atau sekitar Rp434 juta, dengan rincian 500 juta baht (Rp217 juta) gaji sebagai Presiden FAT dan sisanya hasil menyunat laba didapat oleh Thai League Co.Ltd.
“Ini dianggap sebagai pelanggaran peraturan FAT (pasal 71), dan mengambil untung dari perusahaan Liga Thailand ketika dia membayar bonus untuk dirinya sendiri dan beberapa direktur. Tindakan ini juga dianggap melanggar pasal 86 peraturan Thai League," bunyi laporan Siamsport.
Liga Thailnd sendiri saat ini tengah dirudung krisis keuangan menyusul anjloknya penjualan hak siar 20 kali lipat dari 1,2 miliar baht atau sekitar Rp504 miliar menjadi 50 juta baht (Rp21 miliar).
Diminta Letakkan Jabatan Usai Aib Tim Gajah Perang di SEA Games 2023
Timnas Thailand U-22 gagal menjadi juara di SEA Games 2023 setelah dikalahkan Timnas Indonesia dipartai final dengan skor telak 5-2 dalam pertandingan yang berlangsung selama 120 menit di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja pada 16 Mei.
Kekalahan Thailand tersebut dinilai sebagai aib tim Gajah Perang yang berbuntut dengan tuntutan mundurnya Somyot Poompanmoung dari jabatannya sebagai Presiden FAT.
Tekanan terhadap Somyot untuk mundur tidak hanya datang dari pecinta sepak bola Thailand, tapi juga Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwon.
Akan tetapi Prawit mengurungkan niatnya dan meredakan situasi setelah mempertimbangkan dampak yang akan dihadapi sepak bola Thailand jika pemerintah ikut campur dalam urusan FAT. FAT bisa disanksi FIFA.