Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta sudahi polemik pemakaian Jakarta International Stadium (JIS) untuk Piala Dunia U-17 2023. Ia meminta jangan kait-kaitkan kedua hal ini.
Erick menjelaskan saat ini ada upaya dari PSSI yang berkolaborasi dengan pemerintah baik pusat dan daerah untuk renovasi 22 stadion di Tanah Air agar sesuai Standar FIFA.
Erick ingin JIS bisa layak menggelar pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Oleh sebab itu akan ada renovasi atau penambahan fasilitas sesuai standar FIFA.
Erick menjamin untuk saat ini FIFA bakal dicoret JIS karena belum layak menggelar pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Oleh karena itu, butuh perbaikan agar dianggap layak.
Baca Juga: Jadi Lawan di Piala Asia 2023, Media Jepang Soroti Rendahnya Ranking FIFA Timnas Indonesia
"Nah makannya jangan dipolemikan antara JIS dan U-17. Ini niatnya supaya JIS bisa dipakai U-17, niatnya itu. Kalau FIFA datang hari ini ayo salaman sama saya, dicoret," kata Erick Thohir di Menara Danareksa, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
"Niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS bisa menjadi bagian kualifikasi. Rumput misalnya, kan itu jelas," jelasnya.
Belakangan yang menjadi sorotan di JIS adalah rumput yang dianggap tidak standar FIFA. Erick menjelaskan ada beberapa jenis rumput yang tidak cocok dengan karakter JIS.
"Kita nggak usah berdebat berjenis-jenis rumput. Rumput itu ada yang kuat matahari lama ada yang kuat matahari sedikit. Rumput yang di lapangan latihan itu coba lihat bagus karena matahari cukup," ucapnya.
"Ketika yang di dalam, mataharinya kurang jadi rumputnya tidak bisa beradaptasi jadi mungkin perlu rumput jenis lain. Ini bukan salah-salahan, kita mau supaya ini lolos," ia menambahkan.
Erick mengaku bakal mengajukan 6 sampai 8 stadion kepada FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17. Untuk pemilihan tergantung FIFA.
Baca Juga: Mengacu Ucapan Thomas Doll, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia yang Layak Jajal Kerasnya Liga Jerman
"Sebelum FIFA datang kita bagusin dulu nih lapangan yang mau didorong ada 6 sampai 8 itu pun saya nggak mau bilang sama media yang mana nanti kontroversi," pungkasnya.