Infografis
Suara.com - Bek naturalisasi Timnas Indonesia, Shayne Pattynama buka peluang untuk kembali berkarier di Eredivisie atau Liga Belanda. Apakah mungkin dia kembali ke Ajax Amsterdam?
Shayne Pattynama saat ini tengah menikmati karier di kasta tertinggi Liga Norwegia bersama Viking FK.
Musim lalu, dia jadi pilihan utama di sektor bek sayap kiri dengan total telah memainkan 21 pertandingan di lintas kompetisi termasuk enam kali tampil di kualifikasi Liga Konferensi UEFA.
Dalam periode tersebut, pemain berdarah Indonesia-Belanda ini berhasil mengemas satu gol dan tiga assist. Meski demikian, penampilan impresif tak menjaminnya untuk tetap bertahan di Viking FK.
Baca Juga: Shayne Pattynama Curhat ke Media Belanda, Bicara Debut di Timnas Indonesia Lawan Argentina
Menyitat laman Transfermarkt, Rabu (5/7/2023), kontrak Shayne Pattynama bersama Viking FK hanya tersisa kurang dari enam bulan hingga Desember 2023.
Alhasil, ada kemungkinan Viking FK tidak memperpanjang kontraknya dan Shayne Pattynama bisa pindah ke klub lain dengan status bebas transfer.
![Bek naturalisasi Timnas Indonesia, Shayne Pattynama. [IG: s.pattynama/PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/06/16/88633-bek-naturalisasi-timnas-indonesia-shayne-pattynama.jpg)
Dari laporan media Belanda, voetbalzone.nl, Shayne Pattynama terbuka untuk pulang ke Eredivisie, tempat dia pertama kali menimba ilmu di akademi Ajax Amsterdam.
Meski demikian, bek 24 tahun itu menegaskan tidak ingin buru-buru dan berusaha menikmati penampilannya bersama Viking FK di Liga Norwegia.
“Saya belajar banyak di Norwegia sebagai pribadi dan pesepakbola. Saya juga menemukan pacar saya di sini di Stavanger. Dia orang Afghanistan dan datang ke sini pada usia sepuluh tahun," kata Shayne Pattynama.
Baca Juga: 3 Pemain Keturunan yang Sempat Dihujat Fans Timnas Indonesia, Klaim Saddil Ramdani Tak Terbukti?
Lebih jauh, Shayne mengaku turut menantikan kesempatan lain untuk kembali merepresentasikan Timnas Indonesia baik di FIFA Matchday maupun ajang-ajang internasional lain.
“Tentu saja Anda tidak bisa bertahan terlalu lama di awan merah muda itu dan itu adalah bagian dari kehidupan internasional," kata Pattynama.
"Sangat menyenangkan untuk mengikuti ritme saat Anda terbang ke klub atau negara Anda, berlatih dan akhirnya memainkan pertandingan Anda.”
