Suara.com - Para peserta di Liga Irak, termasuk pemain dan wasit, menyampaikan protes mereka atas pembakaran Al Quran di Swedia dengan membawa Al Quran sebelum pertandingan.
Kejadian pembakaran Al Quran di luar sebuah masjid di Stockholm, Swedia, dilakukan oleh Salwan Momika, seorang pengungsi asal Irak yang tinggal di Swedia selama beberapa tahun.
Aksinya tersebut terjadi pada perayaan Idul Adha dan ritual ibadah haji di Mekah, Arab Saudi.
Momika, dengan izin dari pihak kepolisian Swedia, melakukan aksi pembakaran setelah menginjak-injak kitab suci Islam pada Rabu (28/6).
Tindakan Momika tersebut mendapatkan kecaman keras dari umat Muslim di seluruh dunia, termasuk penduduk Irak dan para pelaku sepak bola di negara tersebut.
Sebagaimana dilaporkan oleh Aljazeera pada Selasa (4/7), tim Al-Qasim di Irak melakukan tindakan serupa dengan membawa Al Quran sebelum pertandingan mereka di Stadion Al-Shaab, Bagdad, pada Sabtu (1/7).
Ini terjadi sebelum pertandingan antara Al-Qasim dan Al Shorta dalam pekan ke-34 Liga Irak.
Bukan hanya para pemain, tetapi juga ofisial tim, staf, dan wasit turut serta dalam tindakan tersebut.
Penonton juga turut serta dalam mengutuk aksi pembakaran Al Quran tersebut.
Baca Juga: Pelatih PSM Makassar Keluhkan Wasit, Persija Keluhkan Gaya Main Buang Waktu
Beberapa spanduk yang mengecam aksi Momika di Swedia dikibarkan di tribun penonton.
"Akun Facebook Klub Polisi Irak membagikan foto para pemain dan wasit pertandingan yang memegang salinan Al Quran," tulis akun Aljazeera.
"Para suporter klub juga membentangkan spanduk di tribun dengan tulisan, 'Al Quran adalah konstitusi abadi kita dan mempertahankannya adalah kewajiban hukum bagi semua umat Islam'," lanjut pemberitaan tersebut.
Kontributor: Aditia Rizki