Protes Pembakaran Al Quran di Swedia, Pemain Liga Irak Bawa Kitab Suci ke Lapangan

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 04 Juli 2023 | 09:31 WIB
Protes Pembakaran Al Quran di Swedia, Pemain Liga Irak Bawa Kitab Suci ke Lapangan
Para pemain mengangkat Al Quran dalam laga Al-Shorta vs Al-Qasim di Liga Premier Iran, Jumat (30/7/2023) sebagai respons dari aksi pembakaran Al Quran di Swedia. [Twitter/@BaniAminAkif]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Protes terkait aksi pembakaran Al Quran di Swedia terus terjadi. Terkini, pesepak bola Irak, penggemar hingga wasit membawa Al Quran ke lapangan sebagai respons dari perilaku Islamofobia itu.

Dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (4/7/2023), aksi membawa Al Quran ke lapangan dilakukan jelang laga antara Al-Shorta dan Al-Qasim di Liga Irak pada Jumat (30/6/2023) lalu.

Pemain, wasit hingga penonton mengangkat Al Quran atau kitab suci umat muslim itu. Beberapa dari mereka juga menciumnya sebagai bentuk penghormatan.

Mereka bergabung dengan banyak penonton. Sekelompok penggemar mengangkat spanduk bertuliskan: "Al-Qur'an adalah hukum abadi kami, dan mempertahankannya adalah wajib bagi setiap Muslim."

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Dramatis! Tiga Gol Larut Bawa PSIS Menang 3-1 Kontra Bhayangkara FC

Aksi tersebut jadi balasan dari langkah provokatif yang disetujui otortias Swedia di mana pria Irak bernama Salwan Momika (37 tahun) merobek dan membakar Al Quran di luar masjid terbesar di ibu kota Stockholm pada hari pertama Idul Adha.

Tindakan tersebut telah menuai kecaman dan protes dari seluruh dunia Arab dan Muslim, dengan beberapa negara termasuk Irak, Turkiye, UEA, Yordania dan Iran memanggil duta besar Swedia di negara mereka.

Kejaksaan Irak juga telah meminta ekstradisi orang yang bertanggung jawab atas Salwan Momika.

Warga Irak juga melancarkan protes dengan kemarahan, dengan ratusan orang menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad pada Kamis, banyak yang dianggap sebagai pendukung ulama Syiah Moqtada Al-Sadr.

Uni Eropa juga mengutuk pembakaran Al-Qur'an sebagai tindakan "menyinggung, tidak sopan, dan jelas merupakan tindakan provokasi".

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Ryo Matsumura Selamatkan Persija Jakarta dari Kekalahan Lawan PSM Makassar

"Manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Eropa," kata Nabila Massrali, juru bicara UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, dalam sebuah pernyataan.

"Uni Eropa bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Alquran oleh seseorang di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa."

"Bahkan lebih menyedihkan bahwa tindakan seperti itu dilakukan pada perayaan penting umat Islam Idul Adha," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI