Suara.com - Andai benar-benar menaturalisasi gelandang Senegal, Rossoul Camara, Timnas Indonesia U-17 diprediksi bakal tampil kuat di Piala Dunia U-17 2023.
Rossoul Camara merupakan pemain Senegal yang kini tengah tampil bersama Garuda Select. Warganet pun berharap PSSI memanggilnya ke tim nasional untuk Piala Dunia U-17.
Performa impresif Rossoul Camara bersama Garuda Select tak hanya menyihir pecinta sepak bola Indonesia, tetapi juga rekan setim sesama pemain.
Sosoknya ramai diperbincangkan di media sosial, bahkan sampai viral di platform TikTok lewat unggahan akun @garuda.select.
Unggahan akun TikTok @garuda.select memperlihatkan bagaimana tanggapan para pemain mengungkap kualitas terbaik dari seorang Rossoul.
Pemain asal Senegal itu diklaim memiliki kualitas mengontrol bola dan umpan yang ciamik, disertai stamina top untuk bermain dalam tempo waktu lama.
Garuda Select bahkan tak segan memberi predikat Rossoul sebagai jenderal lapangan, kualitasnya mengatur permainan tak diragukan lagi.
Berkat viralnya unggahan tersebut, banyak netizen yang berharap dan meminta agar Rossoul dipanggil memperkuat Timnas Indonesia U-17.
Rossoul dirasa sebagai pemain yang cocok memegang peran berat dari Bima Sakti selama tampil di Piala Dunia U-17 2023.
Baca Juga: 5 Pemain Berlabel Timnas Indonesia yang Masih Berstatus Pengangguran Jelang Bergulirnya BRI Liga 1
Sayangnya hingga saat ini belum diketahui apakah Rossoul memiliki darah keturunan Indonesia, mengingat statusnya sebagai pemain asing di Garuda Select.
Selain itu usia Rossoul yang masih di bawah 17 tahun kemungkinan belum bisa dilakukan proses naturalisasi berdasarkan undang-undang.
Rossoul setidaknya harus tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut untuk bisa mendapatkan status naturalisasi WNI.
Hal itu mungkin saja terjadi mengingat beberapa waktu lalu Rossoul sempat mengungkapkan kesukaan terhadap makanan-makanan Indonesia.
Tak banyak informasi yang bisa didapat dari sosok Rossoul Camara, meski begitu sang pemain digadang-gadang bakal jadi bintang Garuda Select selanjutnya.
Kontributor: Eko Isdiyanto.